Malang Post – Di bawah tatapan mata 24.104 bobotoh yang hadir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Persib Bandung hanya bisa bermain imbang dengan tamunya, Arema FC.
Laga di pekan ke-19 Liga 1 musim 2023/2024, yang berlangsung Rabu (8/11/2023) sore itu, sekaligus memperpanjang rekor Persib, tak terkalahkan dalam 12 laga berturut-turut. Dan memperkokoh posisinya di runner up klasemen sementara, di bawah Borneo FC.
Tetapi dalam pertandingan yang dipimpin wasit Sance Lawita, berjalan dalam tempo tinggi dan sempat terjadi sejumlah insiden di lapangan. Terutama di akhir babak kedua, setelah ada beberapa pemain dari kedua kesebelasan tersulut emosi.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, usai laga mengaku hasil imbang tersebut, sangat merugikan Persib. Meski pemainnya banyak melakukan tekanan ke Arema FC.
“Hasil akhirnya bukan yang terbaik, karena bermain di kandang seharusnya kami bisa meraih kemenangan,” kata Bojan dalam konferensi pers setelah pertandingan, Rabu (8/11/2023).
Pelatih asal Kroasia ini mengatakan, dalam duel yang berlangsung keras tersebut, Persib mendominasi permainan. Bahkan, katanya, pemain bisa menciptakan beberapa peluang, namun hanya dua gol yang tercipta. Hal itu menjadi perhatian Bojan.
“Kami dihukum dengan dua kesalahan. Ini hal yang harus diperhatikan karena di sepakbola yang dihitung hanyalah gol.”
“Hari ini (Rabu), kami mencetak dua gol, memiliki banyak peluang. Tapi masalah terbesarnya adalah adanya dua kesalahan di pertahanan. Itu tidak seharusnya terjadi,” ucapnya.
Namun di dalam statistik yang dilansir PT Liga Indonesia Baru, justru penguasaan bola ada pada Arema FC. Perbandingannya 53:47 persen untuk tim tamu.
Meski memang dari total tembakan, Persib unggul jauh dari Arema FC. Perbandingannya 20:7 untuk total tembakan. Sementara yang mengarah ke gawang, Persib melakukan enam kali dan Arema FC hanya tiga kali.
Sementara pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, sejak awal memang sudah menduga jika timnya harus bermain ekstra keras untuk mengimbangi Persib.
“Apalagi seperti yang sudah saya bicarakan sebelumnya. Persib akan bisa mendapatkan gelar juara musim ini.”
“Mereka adalah tim yang sangat kuat, memiliki pemain-pemain yang berpengalaman dan pelatihnya bagus. Terutama sekali karena mereka berada di lingkungan yang sangat luar biasa,” katanya seusai laga.
Karena itulah, saat timnya mendapat gempuran bertubi-tubi, Fernando Valente sudah memprediksikan kondisi tersebut. Tak heran jika pelatih asal Portugal ini, juga sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kekuatan tim Maung Bandung.
“ Kita tahu kita akan menghadapi (tekanan) seperti ini. Tetapi seperti yang selalu saya katakan, kami akan memberikan pertandingan yang mengejutkan mereka,” sebut pelatih berusia 64 tahun itu.
Bahkan di awal-awal, Fernando Valente memprediksi jika kedua tim akan langsung saling
berhadap-hadapan. Dengan melakukan jual beli serangan.
Namun pada kenyataannya, pelatih berlisensi UEFA Pro ini melihat, Persib di beberapa momen memang bisa menguasai pertandingan.
Tetapi di beberapa momen lainnya, justru Arema FC yang bisa menciptakan beberapa situasi. Sekali pun semua itu tidak mudah bagi pemain Arema FC. Terutama di sepertiga akhir lapangan, dimana saat Arema FC membutuhkan gol, tetapi pemain di lapangan tidak bisa mengambil keputusan yang terbaik.
“Tetapi dengan hasil ini, saya tetap memberikan apresiasi kepada pemain. Mereka sudah bermain sangat kuat, sekalipun hasilnya seri.”
“Tentu saja saya sebenarnya ingin (hasil) yang lebih. Karena kita berada pada posisi yang sulit. Tetapi kita selalu sabar dan berusaha keras untuk menghadapi pertandingan seperti ini, hingga bisa menghasilkan satu poin,” tandasnya. (Ra Indrata)