Malang Post – Ekspor menjadi peluang untuk membuka pasar baru di luar negeri. Dengan begitu, produk dapat dikenal secara luas, tidak terbatas di negara sendiri saja.
Di Indonesia sendiri, ekspor masih didominasi oleh produk dari perusahaan besar, yakni sekitar 86 persen. Sementara itu, produk UMKM hanya mencapai bersaran 14 persen. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang ekspor.
Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Program Studi Akuntasi, Aprilisfiya Handayani dan Jovanka Ferico Firdauzi dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, mengembangkan aplikasi bernama easy ekspor.
Ide brilliant tersebut berhasil menempatkan tim ini menjadi Juara harapan 1, pada lomba karya Essay Nasional di Universitas Negeri Gorontalo. Tentang Aktualisasi Peran Generasi Muda Untuk Indonesia Di Era 5.0., Oktober 2023 lalu.
Aprilisfiya mengungkapkan, easy ekspor merupakan aplikasi yang akan terintegrasi dengan IoT (teknologi yang mampu berkirim data tanpa bantuan komputer dan manusia). Inovasi ini didesain khusus untuk eksportir agar lebih mudah mengekspor produk lokal Indonesia.
“Mereka yang akan terlibat dalam aplikasi nantinya adalah pelaku usaha, buyer logistik dan pemerintah,” ujarnya.
Ada beberapa keuntungan ketika menggunakan aplikasi tersebut. Pertama, optimalisasi proses di mana pelaku usaha akan mendapatkan kemudahan dalam tahapan proses ekspor, mulai dari dokumentasi hingga pelacakan pengiriman.
Kedua, peningkatan efesiensi waktu pada proses ekspor. Ketiga adalah ekspansi pasar, di mana eksportir dapat mengedentifikasi peluang pasar baru dengan adanya fitur analitik yang ditawarkan pada ide aplikasi ini.
“Dalam prototipe aplikasi ini nantinya, akan terdapat tiga fitur utama. Yaitu pelacakan secara real time, manajemen dokumen dan pelaporan data yang salah satu fungsinya yakni analisis data yang membantu pengguna mengambil keputusan yang tepat,” lanjutnya.
Prilis mengatakan, dalam penggunaannya, user harus mendaftarkan perusahaan terlebih dahulu pada tahap registrasi yang ada di dalam aplikasi. Selanjutnya melakukan konfigurasi, lalu mulai ekspor dengan mengupload detail produk, persyaratan ekspor dan sebagainya.
Di dalam aplikasi ini juga nantinya, ada enam fitur yang terdapat di beranda aplikasi. Seperti library ekspor yang berisi tips ekspor maupun seminar di dunia ekspor.
Lalu ada buyer resmi, menyediakan buyer resmi dari seluruh dunia. Kemudian ada export communication forum yang menjadi wadah berbagi antara eksportir pemula dan expert.
“Selanjutnya ada logistik, di mana pada fitur ini terdapat jalur yang akan dipakai dalam pengiriman seperti jalur darat, laut maupun udara serta terdapat gudang untuk persinggahan barang,” tambahnya.
Fitur berikutnya yang tak kalah penting dan menarik adalah legalisasi, yang memuat template dokumen.
Terakhir ada market intelegent, yang memberikan notifikasi dan terintegrasi terkait ceruk pasar sesuai dengan komoditas yang diinginkan.
“Ke depannya kami akan berkolaborasi dengan teman-teman di bidang IT untuk pengembangan ide kami. Harapannya, aplikasi ini mampu mengoptimalkan bisnis UMKM yang ada di Indonesia,” tutupnya. (M. Abd. Rahman Rozzi)