Malang Post – Usulan Komisi V DPR RI saat bertandang ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu beberapa waktu lalu. Mulai direalisasikan Pemkot Batu. Usulan itu adalah pembuatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di pasar tiga lantai itu.
Sebagai tindak lanjut, tempat dimana TPS3R itu akan berdiri juga telah disiapkan. Rencananya letak TPS3R itu akan berada di belakang Pasar Sayur Kota Batu, yang berbatasan langsung dengan Pasar Induk Among Tani. Nantinya, dengan keberadaan TPS3R itu, maka urusan sampah dari Pasar Induk Among Tani akan selesai ditempat.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, di TPS3R itu semua sampah dari Pasar Induk Among Tani akan diolah. Sehingga sampah tidak akan keluar dari pasar. Karena sebelumnya telah diolah dengan baik.
“Nanti akan ada petugasnya masing-masing. Petugas pemilihan sendiri, petugas pengelolaan sendiri dan petugas pengangkutan sendiri. Untuk memberdayakan mereka, para pedagang nantinya akan ditarik retribusi sampah,” tutur Pj Aries.
Dia juga membeberkan, produksi sampah di Pasar Induk Among Tani dalam sehari berkisar 3 ton. Dengan produksi sampah yang cukup besar itu. Nantinya kapasitas TPS3R di Pasar Induk Among Tani akan dibuat sesuai jumlah produksi sampah. Dengan dilengkapi mesin penghancur sampah insinerator.
“Mesin ada sendiri nanti. Akan kami siapkan juga. Kalau tidak ada mesin, mengelola sampah yang cukup besar ini akan kesusahan. Dampaknya sampah bisa masuk TPA Tlekung lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria berkacamata itu menyampaikan, untuk mempermudah dan mempercepat pengelolaan sampah di Pasar Induk Among Tani. Pihaknya akan mengajak seluruh pedagang pasar untuk memilah sampahnya masing-masing.
“Jadi misalnya ketika ada pedagang daging atau ikan. Mereka akan memilah sampahnya masing-masing. Mana sampah basah, mana sampah kering. Setelah dipilah akan diambil oleh petugas cleaning service. Sehingga ketika masuk ke TPS3R, sudah tidak lagi memilah sampah mana yang akan dimusnahkan dan tidak dimusnahkan,” paparnya.
Disisi lain, soal permasalahan sampah di Kota Batu. Pj Aries menyampaikan, sebenarnya urusan sampah bukanlah tugas pemerintah semata. Tapi tugas bersama, baik masyarakat maupun pemerintah.
“Kalau masyarakat mau peduli. Saya yakin permasalahan sampah di Kota Batu akan selesai mulai dari rumah. Bukan malah bilang, tugasnya pemerintah apa jika selesai dadi rumah. Tugas pemerintah ya sama, menyelesaikan sampah,” tuturnya.
Dimana ketika ada sampah tidak bernilai ekonomis, maka tugas pemerintah untuk mengambil dan menyelesaikan. Tapi kalau ada nilai ekonomisnya, maka sampah itu bisa dimanfaatkan masyarakat. Sehingga bisa lebih tumbuh perekonomiannya.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati menyampaikan, pasar tersebut masih perlu dikembangkan. Terutama dalam hal pengelolaan sampah. Dia menemukan, di pasar seluas 34 ribu meter persegi itu belum ada TPS3R-nya.
“Maka dari itu, TPS3R harus segera disiapkan. Pasar harus ada pengelolaan sampahnya. Mungkin kemarin mereka kelupaan menganggarkan TPS3R di pasar ini. Karena itu, keberadaan TPS3R harus sesegera mungkin dibuat,” tegasnya.
Dia menambahkan, soal kebersihan dan ketertiban para pedagang, juga harus jadi perhatian utama. Sebab melihat megahnya pasar tersebut, ketika tidak dirawat dengan baik, maka akan percuma.
“Jika tidak dirawat dengan baik, para penghuninya tidak menjaga kebersihan. Kasian para pengunjungnya,” tandasnya. (Ananto Wibowo)