Malang Post – Hari terakhir digelarnya pasar murah, bazar UMKM dan pameran inovasi publik di Halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu dipadati masyarakat. Stand sembako milik Bulog jadi sasaran utama. Nampak masyarakat rela mengantre cukup panjang untuk bisa mendapatkan beras murah.
Pada pasar murah itu, Bulog menggelontorkan 6 ton beras. Perkilonya, beras itu dijual dengan harga Rp10.200 atau Rp51.000 per 5 kilogram. Sementara harga beras di pasaran saat ini sudah tembus Rp13.000 hingga Rp14.000 perkilogram.
Perbedaan harga yang cukup signifikan itu. Benar-benar membuat masyarakat tertarik untuk membeli. Hingga rela mengantre sedari pagi. Selain beras, di pasar murah itu juga menjual minyak goreng seharga Rp13.500 per liter dan gula pasir Rp14.000 perkilogram.
Harga ini juga masih lebih murah jika dibandingkan harga di pasaran. Dimana minyak goreng masih dijual seharga Rp15.000 perliter dan gula pasir Rp15.000 perkilogram.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan dapat berdampak langsung kepada masyarakat. Terutama dalam hal menyediakan pasokan bahan kebutuhan pokok yang terjangkau.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap rangkai acara HUT ke 22 Kota Batu bisa menyentuh dan berdampak kepada masyarakat. Termasuk keinginan Pemkot Batu untuk bisa menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau dan lebih murah dari pasaran,” tutur Aries, Jumat, (20/10/2023).
Dengan menggelar pasar murah, pihaknya juga berharap dapat menghambat laju kenaikan harga kebutuhan pokok ditengah masyarakat. Sebab itu, kedepannya dia berencana untuk menggelar pasar murah lagi di sejumlah tempat. Guna menekan harga kebutuhan pokok, sehingga inflasi tetap terjaga dan terkendali.
“Selain itu juga memastikan stok kebutuhan bahan pokok tetap terjaga. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” tutur dia.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan, perayaan HUT ke 22 Kota Batu bukan bersifat seremonial saja. Namun juga melibatkan masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Selain menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dengan pasar murah. Dalam hal ini kami juga ingin menghidupkan UMKM dengan gelar produk UMKM. Serta menyampaikan kepada masyarakat tentang inovasi yang telah dibuat oleh Pemkot Batu,” tuturnya.
Digelarnya berbagai hal tersebut, Pj Aries ingin masyarakat Kota Batu benar-benar memanfaatkannya dengan baik. Juga para pelaku UMKM bisa lebih mengenalkan berbagai produk andalannya. Sehingga UMKM bisa semakin bergeliat dan hidup.
“Kami ingin dengan kehadiran UMKM dapat meningkatkan dan menghidupkan UMKM. Sehingga dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” tutupnya. (Ananto Wibowo)