Malang Post – Hingga H-3 penutupan pendaftaran PPPK tahun 2023. Total pendaftar PPPK Pemkot Batu sudah tembus 1998 pelamar. Dari kuota PPPK teknis 2023 Kota Batu sebanyak 303 formasi. Jumlah formasi tersebut terdiri dari 29 jabatan.
Berdasarkan data yang dihimpun, formasi dengan persyaratan lulusan SMA paling banyak diminati. Kemudian dari seluruh formasi yang dibuka, dengan jumlah pendaftar yang telah melebihi kuota. Ternyata masih ada sejumlah jabatan yang tidak ada peminatnya. Alias nol jumlah pelamar.
Jabatan yang masih lowong itu diantaranya, jabatan Pranata Komputer di Badan Pendapatan Daerah. Lalu Pranata Komputer di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Kemudian Analis Kebijakan di Bagian Keuangan dan Aset Daerah serta sejumlah jabatan lainnya.
Sementara itu, untuk jabatan paling banyak diminati diantaranya, jabatan Pengamat Tera di Diskoperindag, dari jumlah lima formasi total ada 304 pendaftar. Lalu jabatan Pemadam Kebakaran di Damkarmat, dari delapan formasi terdapat 129 pendaftar.
Kemudian jabatan Analis Kebijakan di Dinas Pendidikan, dari satu formasi jumlah pendaftarnya mencapai 106 orang. Selain itu, juga Perencana di Dinas Kesehatan dari ketersediaan satu formasi, jumlah pendaftarnya mencapai 97 orang.
“Kami memprediksi, untuk jabatan yang belum ada pendaftarnya. Saat ini mereka masih mempersiapkan berkasnya dengan baik. Sehingga tidak ada kekeliruan berkas setelah dilakukan submit. Sebab semisal ada data yang keliru, tapi sudah di submit. Maka dia langsung dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS),” papar Adhim, Jumat (6/10/2023).
Dari total keseluruhan pendaftar PPPK sebanyak 1998 orang tersebut. Diketahui sebanyak 428 pendaftar telah melakukan submit. Lalu setelah dilakukan proses verifikasi, ada 182 pendaftar memenuhi syarat dan 89 pendaftar TMS.
“Sebenarnya kami tidak menginginkan ada TMS. Dengan harapan semua yang mendaftar bisa memenuhi syarat administrasi. Dengan adanya hal tersebut, kami menghimbau kepada para peserta agar lebih cermat lagi,” tuturnya.
Adhim membeberkan, temuan kesalahan terbanyak, seperti kesalahan penulisan tujuan lamaran. Dimana banyak lamaran yang ditujukan kepada Gubernur Jatim. Padahal di surat pengumuman sudah sangat jelas. Agar lamaran di tujukan kepada Wali Kota Batu.
Kesalahan lain, di berkas lamaran juga tidak pakai materai. Padahal di pengumuman juga sudah jelas agar menggunakan materai. Selain itu, ada juga yang salah upload. Dimana berkas temannya yang dimasukkan ke datanya.
“Kekeliruan seperti itu kan kekeliruan fatal. Padahal kalau sudah submit, sudah tidak bisa diperbaiki. Tapi kalau baru upload dan belum di submit masih bisa diperbaiki,” ujarnya.
Selain kesalahan tersebut, peserta TMS juga dikarenakan saat mendaftar jurusannya tidak linier dengan kebutuhan. Misalnya kebutuhan formasinya jurusan hukum tapi pelamar dari jurusan bisnis. Sehingga tidak sesuai dengan kualifikasi.
Untuk meminimalisir peserta TMS, Pihaknya telah membuka ruang dialog dan konsultasi. Baik secara langsung maupun melalui medsos.
“Kalau melalui medsos kami sudah menyiapkan Telegram. Disitu ada komunikasi yang sangat banyak. Kemudian juga ada admin yang menjawab semua pertanyaan. Ini bersifat terbuka untuk siapapun,” tutur dia.
Kemudian jika ingin melakukan konsultasi secara langsung. Dia menyampaikan, para peserta bisa datang langsung ke lantai 4 Balai Kota Among Tani, tepatnya di ruang verifikasi.
“Di tempat tersebut juga ada petugas dari BKPSDM. Kami sangat terbuka untuk membantu sepenuhnya. Kami memfasilitasi untuk membantu non ASN Pemkot Batu maupun orang luar yang ingin menjadi PPPK,” tandasnya. (Ananto Wibowo)