Malang Post – Kepala Disnaker – PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menginformasikan, akan ada tiga hotel bintang lima dibangun di Kota Malang. Hitungannya pada 2024 nanti, bisa terealisasikan. Saat ini sudah ada satu Hotel, yang sudah selesai proses perizinannya. Selanjutnya, secepatnya akan dibangun.
“Lokasinya adalah bekas Hotel Tychi Malang, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Klojen. Satu lagi, berada di selatannya Masjid Sabilillah Blimbing. Sedangkan, satu lainnya lagi di seputaran Alun-Alun Merdeka. Tepatnya kami belum paham,” terang Arif, usai dampingi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat tinjau MPP Merdeka, Senin (2/10/2023).
Arif menjelaskan, rencana pembangunan Hotel yang ada di selatannya Masjid Sabilillah. Proses perizinannya masih awal, beda sama yang di Tychi Hotel. Semuanya sudah selesai, tinggal izin Surat Laik Fungsi (SLF). Setelah selesai bangunan gedung disempurnakannya.
“Nantinya tiga hotel itu, jika terwujud dan selesai terbangun di Kota Malang. Disnaker PMPTSP Kota Malang, berkeyakinan target nilai investasinya bisa terpenuhi sebesar Rp1,5 triliun,” jelas Arif.
Hotel bintang lima di Kota Malang, menurutnya, dimungkinkan ada lima. Di antaranya, Hotel Grand Mercure Blimbing. Yang baru rencananya ada tiga bangunan tapi masih proses. Satunya lagi adalah Hotel Tugu di dekat Balai Kota Malang.
“Pembangunan bisnis hotel, kami menganggap nilai investasinya lumayan besar. Satu hotel ada yang Rp500 miliar atau setengah triliun rupiah. Ke depannya dapat membantu mendongkrak angka pengangguran,” ucapnya.
Ditambah lagi, pada pelaksanaan operasional bisnis hotelnya. Pastinya bernilai plus lainnya. Utamanya pajak hotel, retribusinya saja untuk membangun hotel sekitar Rp2 milliar sekian.
“Belum keuntungan lainnya, masih akan didapatkan oleh daerah. Beberapa sektor lainnya, seperti sektor perdagangan, perindustrian,” tambah Arif.
Lanjut dia, hotel yang dikonsep dengan baik dan bagus. Membuat wisatawan minat berkunjung sekaligus menginap di hotel tersebut. Secara tidak langsung itu menjadi nilai plus bagi daerah.
“Kami berpikir itu bisa mendukung peningkatan perekonomian daerah, dari tamu hotel yang berwisata ke Kota Malang. Belum lagi, sektor kuliner, oleh-oleh dan masih banyak lagi lainnya. Investasi memiliki dampak domino positif bagi daerah,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)