Malang Post – UMKM harus bisa mengatasi tantangan produk impor, melalui peningkatan kualitas produk.
Karena dengan penguatan kualitas produk, juga bisa menjadi kekuatan bagi produk UMKM di marketplace. Agar tidak mudah di duplikasi dan diperjualbelikan di e-commerce.
Hal itu disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Wisnuwardhana Malang, Roy Anugrah, SE., Mbus. Ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (28/9/2023)
Selain peningkatan kualitas produk, katanya, promosi produk UKM juga harus aktif dan kreatif, untuk bisa lebih dikenal dan punya daya saing.
“UMKM juga harus jeli dalam melihat pasar. Khususnya pengusaha muda, agar bisa membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan di lingkupnya masing-masing,” sebutnya.
Namun salah satu kendala yang ada dalam persaingan UMKM dan e-commerce, adalah dari sisi harga barang impor.
Sebagai pelaku UMKM, Founder CV. Pelangi Nusantara, Ir. Endahing Noor Suryanti, merasakan hal tersebut.
Meski demikian, kata Suryanti, sebagai pelaku UMKM sudah seharusnya beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan UMKM harus mengikuti tren digitalisasi.
“Namun ada beberapa catatan yang menjadi kendala para UMKM saat ini. Yaitu banyaknya barang impor di e-commerce yang dijual murah, serta didistribusikan tanpa pembatasan. Hal itulah yang bisa mematikan produk lokal UMKM,” ujarnya.
Dalam talkshow Idjen Talk tersebut, Suyanti juga menyampaikan harapannya, agar pemerintah bisa membuat regulasi terkait barang impor yang masuk ke Indonesia. Serta bisa memberikan edukasi ke masyarakat agar menjadi konsumen cerdas. (Yolanda Oktaviani – Ra Indrata)