Malang Post – Wakil Ketua IV Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang, Dr Sutomo, M.Sos, menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Membahas keberlangsungan dari Kampung Qoryah Sakinah (KQS), ke depannya diharapkan lebih maslahat dan makmur.
“Rakor itu bertujuan meningkatkan kolaborasi atau sinergi. Utamanya pada penguatan, pembinaan dan pendampingan di KQS. Berada di lingkungan RW 7 Kelurahan Tanjungrejo, Sukun. Yang diinisiasi oleh Kemenag Kota Malang pada 2019 lalu,” ungkap Sutomo, kepada Malang Post, Rabu (13/09/2023).
Ada empat program utama dikuatkan di KQS. Antara lain, penguatan pada pemahaman keagamaan, pendidikan, ekonomi serta terwujudnya keluarga yang harmonis. Pembinaan dan pendampingan juga terus ditingkatkannya.
“Dampak positif yang bisa dipetik adalah bisa direplikasikan atau ditiru oleh 56 Kelurahan lainnya. Minimal pada satu kecamatan bisa memiliki kampung tematik seperti KQS tersebut,” jelas dia.
Wakil Ketua III BAZNAS Kota Malang, Sulaiman menambahkan, untuk memberikan pembinaan dan penguatan serta pendampingan lebih optimal, BAZNAS melibatkan lembaga amil zakat (LAZ) se Malang Raya untuk ikut berperan.
“Kami pun berharap kepada stakeholder di manapun berada, turut menguati, saling membantu dan mendukung serta mensukseskannya,” tambahnya.
Sementara Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton, S.Hi., M.Ag., mengajak kepada semua lapisan masyarakat di Kota Malang. Bersama-sama membantu meringankan beban saudaranya sesama umat manusia.
“Lebih utamanya lagi, saudara kita yang muslim. Kita bantu berikan kemudahan dan kelancaran menjalankan syariat dan rukun Islamnya. Sesuai tugas dan fungsi serta kemampuannya masing-masing,” tutur Gus Shampton.
Jika hal itu dikuati, tambah Gus Shampton, tentunya menjadikan mereka kian mudah mendapatkan akan empat hal utama. Yakni agama, pendidikan, ekonomi serta hidup keluarga lebih harmonis dan bahagia.
“Kita semua memiliki tujuan dan keinginan yang sama. Mewujudkan warga Kota Malang menjadi masyarakat yang madani (beradab). Disisi lain, bisa mencetak manusia berkualitas dan berprestasi,” sambung dia.
KETUA RW 7 Tanjungrejo, Sukun, Puryadi atau Didek, saat berkunjung ke warga yang punya usaha jahit, Mistiah. Warga RT 10 RW 7, penerima bantuan dari program Kampung Qoryah Sakinah, Rabu (13/09/2023). (foto : Iwan Irawan/Malang Post)
Terpisah, Ketua RW 7 Kelurahan Tanjungrejo, Sukun, Puryadi atau Didek memaparkan, adanya Kampung Qoryah Sakinah (KQS) saat ini. Dirasakan dampaknya sangat positif, utamanya bagi kehidupan warganya yang tersebar di 11 RT.
“Kami melihat sudah banyak berkurang terkait permasalahan jeratan bank thitil (rentenir). Putra-putrinya sudah banyak yang bersekolah, ekonominya juga sudah mulai membaik. Kendati masih ada warga yang butuh perhatian khusus,” paparnya.
Masih kata dia, warga di RW 7 mata pencahariannya banyak didominasi pekerja pemulung dan pasukan kuning. Selain itu juga ada yang kerja parkir, dagang, buruh pabrik, tukang becak, jahit dan banyak lagi lainnya.
Pihaknya berharap, pembinaan dan pendampingan dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya. Perlu ditingkatkan lagi, utamanya ekonomi, pendidikan, agama serta kesehatannya.
“Kami berkeyakinan, jika empat hal itu terfasilitasi dengan baik dan berkelanjutan. Perlahan terdorong akan menjadi masyarakat yang mandiri dan hidupnya lebih harmonis,” ucap Didek.
Warga RT 10 RW 7 Tanjungrejo, Mistiah salah satunya yang merasakannya. Perekonomian keluarganya mulai ada peningkatan. Setelah mendapatkan bantuan dua alat jahit. Kini bisa menerima orderan lebih banyak dan bagus.
“Kami berharap pemerintah atau pihak terkait, terus mendukung dan memberikan pembinaan maupun penguatan pendampingan kepada KQS. Kami pun ikut berperan membantu memfasilitasi penyediaan makan gratis bagi 28 orang lansia setiap harinya,” terang Mistiah, saat ditemui di rumahnya.
Warga lainnya di RT 11 RW 7 Tanjungrejo, yakni Puji Slamet ikut merasakan adanya pembinaan dan pendampingan di KQS. Contohnya, aktifnya tempat ngaji (TPQ) atau tempat les di kampungnya. Sebelumnya, kampung sini sepi nihil aktifitas anak-anak belajar.
“Alhamdulillah, kini kampungnya kian hidup. Kami menilainya sangat positif sekali dampaknya. Utamanya banyak membantu kepada warga kurang mampu. Mulai belajar agama (ngaji), pendidikan dan lainnya. Kami berharap terus dikuatkan dan ditingkatkan,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)