Malang Post – Mundurnya pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso, usai pekan ke-4 Liga 1 musim 2023/2024 lalu. Memang diikuti dengan mundurnya pelatih kiper, Fauzal Mubarak. Terhitung sejak 24 Juli lalu.
Hal itu menyusul hasil minor yang diterima Arema FC. Tidak saja dalam empat laga perdana itu, Arema FC belum juga meraih kemenangan. Tapi gawang Arema FC, juga kebobolan 12 gol dalam empat laga.
Gol-gol itu terjadi saat gawang Arema FC dikawal Teguh Amiruddin dan Adixi Lenzivio. Bahkan kemudian Lenzivio juga dikembalikan ke PSMS Medan.
Praktis sejak saat itu, kiper-kiper Arema FC, hanya dihendel oleh asisten pelatih kiper, Galih Firmansyah. Yang sebenarnya di awal pembentukan tim, Galih justru juga diproyeksikan jadi kiper Arema FC.
Tanpa pelatih kiper itu juga, yang menjadikan gawang Arema FC menjadi bulan-bulanan lawan. Hingga pekan ke-11, sudah 22 gol yang bersarang. Atau rata-rata dua gol dalam setiap pertandingan.
Baru di dua laga terakhir, ketika Arema FC dipoles pelatih baru, Fernando Valente, skuadra Singo Edan mendapatkan clean sheet.
Dan bagi tiga kiper Arema FC saat ini, Dicki Agung, Teguh Amiruddin dan Julian Garcia Schwarzer. Harus membiasakan diri tanpa pelatih kiper.
Kalau pun ada materi latihan yang diberikan Galih Firmansyah, masih sekadar latihan ala kabarnya. Sebab Galih sendiri belum memiliki lisensi melatih.
“Kalau kendala pasti ada. Namun selama ini kan masih ada asisten pelatih kiper, yang handle para kiper. Jadi, tidak begitu ada masalah. Selama masih ada program jelas,” kata Dicki seperti dilansir dari wearemania, Minggu (10/9/2023).
Kiper-kiper Arema FC pun berharap, dengan datangnya pelatih baru. Sekaligus juga memboyong pelatih kiper. Apalagi di awal kedatangan Fernando Valente, pelatih asal Portugal ini juga bakal membawa dua asisten pelatih.
Dan satu dari dua asisten pelatih itu, konon adalah pelatih khusus kiper yang juga berasal dari Portugal.
Dicki sendiri mengaku tidak mempermasalahkan, apakah yang akan datang nanti pelatih lokal atau asing.
“Yang penting programnya jelas. Lalu cara melatihnya juga enak. Siapa pun itu saya pribadi tidak ada masalah,” sebutnya.
Namun sayangnya, hingga Minggu (10/9/2023) ini, kabar kedatangan asisten pelatih kiper itu, masih belum ada tanda-tanda.
Bahkan terbaru, head coach Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, menganggap, kehadiran pelatih kiper tidak terlalu mendesak. Justru tambahan posisi asisten pelatih, menjadi yang lebih diutamakan untuk didatangkan.
Sekalipun Fernando Valente sudah mengajukan dua nama asisten pelatih kepala manajemen Arema. Mereka adalah Daniel Chaves dan Nelson Leitao. Manajemen klub pun sudah menyetujuinya dan segera mendatangkan keduanya ke Malang.
Awalnya, banyak dugaan jika salah seorang dari dua nama yang diajukan Fernando itu untuk mengisi posisi pelatih kiper. Sebab, posisi itu saat ini masih lowong sepeninggal Fauzal Mubaraq yang memilih mundur bersama pelatih I Putu Gede.
“Tidak, salah seorang dari dua nama yang saya ajukan itu, bukan pelatih kiper. Mungkin baru nanti kita bahas soal pelatih kiper.”
“Sekarang saya pikir kehadiran dua asisten pelatih tambahan ini lebih penting. Tapi, bukan berarti posisi pelatih kiper itu tidak penting buat kami,” kata Fernando.
Ayah dari pemain Persebaya Ze Valente ini menyebut, ada alasan khusus mengapa posisi pelatih kiper, belum menjadi prioritasnya bersama Arema saat ini.
Sebab, ada hal yang lebih menguntungkan dengan mendatangkan tambahan dua asisten pelatih ini.
“Salah seorang asisten pelatih yang saya datangkan ini, punya kemampuan dalam hal sport science. Kami lebih membutuhkan sosok itu. Karena ada beberapa pemain yang bermasalah dengan cedera kambuhannya. Jadi, lebih penting memikirkan hal ini daripada pelatih kiper baru.”
“Kita harus mengambil skala prioritas untuk saat ini. Saya pikir, keberadaan dua asisten pelatih baru ini nantinya juga bisa membantu kinerja asisten pelatih kiper kita, Galih Firmansyah,” tegas pelatih 64 tahun ini. (*/ Ra Indrata)