Malang Post – Hanya dalam waktu satu jam, terjadi dua kecelakaan maut tertabrak truk di dua lokasi berbeda. Korbannya pengendara sepeda motor. Tabrakan Rabu petang terjadi di Jatiguwi Sumberpucung dan Ngawonggo Tajinan.
“Benar ada kecelakaan di Sumberpucung berakibat 1 korban meninggal dan korban meninggal TKP di Tajinan sudah diketahui identitasnya, ” sebut Kanit Gakum Satuan Lantas Polres Malang, Ipda Joko Taruno.
Tabrakan pertama, sekitar pukul 18.10 WIB di Jalan Raya Suroyudo Dusun Mertoyoso RT 003 RW 002 Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Tabrakan ini melibatkan, Truck N-9058-E kontra pemotor Yamaha Mio P-3256-KG.
Sore kejadian, korban Rejo (61) warga Ds. Purwosekar RT21/RW03 Tajinan Kabupaten Malang naik motor sendirian melintas dari Utara ke Selatan. Nahas, saat melaju, diduga haluan terlalu ke kanan hingga menabrak truk dari arah berlawanan.
Sejam kemudian, pukul 19.00 WIB, kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Jatiguwi Sumberpucung, Kabupaten Malang Km 116 -117 (Surabaya-Blitar) mendadak macet padat merayap. Seorang warga tergeletak luka parah.
Baik tabrakan di Tajinan dan Sumberpucung, anggota Polsek turut mendatangi lokasi kejadian. Begitu juga, anggota Unit Laka Lantas Polres Malang. Warga pun menghubungi ambulan guna menyelamatkan korban.
Hasil olah TKP Kejadian, tabrakan melibatkan pengendara sepeda motor Yamaha Mio N-5864-EBT dengan R6 tidak dikenal. Korban tergeletak, Edi Karyono (70) warga Jalan Raya Gunung Kawi 127 RT07/RW02 Ds.Talangagung Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Warga yang diboncengnya juga tergeletak, bernama Warni (68) warga Jalan Raya Gunung Kawi 127 RT07/RW02 Ds.Talangagung Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lukanya cukup parah.
Kronologis singkat, pemotor melaju dari arah Timur ke Barat. Pemotor ini kemudian menyalip kendaraan lain yang searah. Sayangnya, ruang tidak cukup dan dari arah berlawanan melaju kendaraan besar. Terjadilah serempetan.
Dua korban, sempat berhasil dibawa ambulan menuju RSUD Kanjuruhan. Korban yang dibonceng, usai dilakukan penindakan medis, cedera parah di kepala membuat nyawanya tidak terselamatkan. (Santoso FN)