Malang Post – Wali Kota Malang, Sutiaji tinjau lokasi instalasi pengelolaan air (IPA), di kawasan Kelurahan Pandanwangi, Blimbing. Ditekankan pada akhir Desember 2023 nanti, 200 lps air baku yang diambilkan dari air Sungai Bango, sudah bisa teralirkan ke PDAM.
“Kita kelola sedemikian rupa dengan metode water treatment plant (WTP). Menjadi penguatan penyediaan air baku di Perumda Tugu Tirta (PDAM) Kota Malang. Menjadikan pelayanan kebutuhan air bersih kepada pelanggan PDAM lebih tersedia,” kata Sutiaji, saat ditemui di lokasi IPA, Kamis (7/09/2023).
Sutiaji menegaskan, pekerjaan di lokasi setelah dicek pagi ini. Dinilainya sudah on the track. Dalam waktu dekat, Perum Jasa Tirta 1 (PJT1), akan melakukan ujicoba produksi airnya. Untuk menilai sudah layak apa tidak, sebelum dialirkan ke pipa PDAM.
“Setelah semuanya ini selesai dan beres penyediaan air baku 500 lps. Kami juga berharap kepada PJT 1 bisa membantu memenuhi kebutuhan air baku di Kota Malang sebesar 1500 lps,” tegas dia.
Kenapa berkeinginan pemenuhan air baku sebesar itu? Sutiaji berpendapat, air baku 1500 lps itu, akan aman dalam melayani pelanggan sepanjang 25 tahun ke depan. Selain memanfaatkan air dari sistem pengelolaan air minum (spam).
“Sejauh ini sudah kita (PDAM) miliki. Menjadikan air bersih yang dialirkan kepada pelanggan, tidak akan terdampak manakala ada salah satu pipa PDAM yang bocor atau jebol,” cetusnya.
WALI Kota Malang, Sutiaji turun ke tepi Sungai Bango. Memastikan air bakunya siap dikelola lewat WTP. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Pada intinya, lanjut dia, pada Desember 2023 nanti, sebanyak 200 lps air baku telah tersedia di WTP. Namun sebelumnya, pada 21 September 2023 mendatang, PJT 1 melakukan ujicoba terlebih dahulu akan kelayakan produksi airnya.
“Kita pastikan dulu layak apa tidak, sebelum dialirkan ke pipa PDAM. Ketika sudah beres dan selesai semuanya. Lantas pada 2024 nanti, air baku sudah teralirkan ke pipa PDAM. Memudahkan penyediaan air baku pada 2027 ke depan. Air baku sebesar 500 lps sudah gak ada masalah,” tandasnya.
Ditempat sama, Direktur Operasional PJT 1 Malang, Milfan Rantawi menginformasikan, pekerjaan sudah on the track dan tidak molor. Keterlambatan masih di bawah ambang batas 5 persen.
“Ujicoba kelayakan produksi airnya baku sebanyak 200 lps, dijadwalkan pada 21 September 2023. Meleset dari jadwal sebelumnya pada Agustus 2023. Pada Desember 2023 baru disempurnakan sebesar 200 lps,” terang Milfan.
Disinggung progresif pekerjaan sejauh mana, Milfan menuturkan, sampai detik ini pekerjaan terus on progres. Jika terjadi keterlambatan, itu sifatnya masih batas kewajaran.
“Kita bisa dikatakan terlambat, ketika nilai keterlambatan di atas angka 5 persen. Terkadang keterlambatan disebabkan (dipengaruhi) sifatnya teknis semata. Semisal pengangkutan (item) barang istilahnya material on side,” tuturnya.
“Progres utama diprioritaskan oleh kami adalah ujicoba air baku 100 lps dan menyempurnakan 200 lps. Selanjutnya ready pengaliran air baku ke pipa PDAM pada Desember 2023,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)