Malang Post – Pengundian nomor bedak atu kios bagi pedagang Pasar Induk Among Tani telah berlangsung. Proses pengundian itu dilakukan secara bergantian dari masing-masing zona. Dimulai dari pedagang di zona apel dan kuliner.
Mereka akan mendapatkan tempat di lantai tiga pasar senilai Rp152 miliar itu. Kemudian di lantai dua, akan dihuni pedagang baju, emas, elektronik, jasa dan aksesoris. Sedangkan di lantai satu, akan ditempati pedagang basah. Contohnya seperti daging, buah dan pracangan.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono menyatakan, proses pengundian dilakukan secara terbuka dan diawasi langsung oleh para pedagang. Dimana setiap pedagang yang terdaftar dapat mengambil undian, dengan syarat membawa bukti pendaftaran. Lalu dilakukan verifikasi sebelum pengambilan undian.
“Seluruh proses pengundian dilaksanakan dengan transparansi tinggi. Juga dihadiri oleh pihak-pihak terkait. Serta diawasi media dan para pedagang. Hal ini dilakukan untuk memastikan integritas proses undian dan menjaga kepuasaan para pedagang,” tuturnya.
Di pasar tersebut nantinya akan ditempati sebanyak 3.306 pedagang. Berasal dari sembilan zona. Bagi para pedagang yang sudah menerima nomor undian. Mereka bisa langsung melihat kios yang akan ditempatinya.
Setelah dilakukan pengundian nomor kios. Eko menyampaikan jika para pedagang diperkirakan bisa pindahan ke Pasar Induk Among Tani pertengahan bulan September ini.
“Kami menargetkan pada pertengahan bulan September ini, pedagang sudah bisa mulai pindahan serta berdagang di Pasar Induk,” tuturnya.
Salah satu pedagang pracangan di zona enam, Mujiyono menyampaikan, perasaannya sangat lega dan senang setelah mengetahui kios yang akan ditempatinya. Setelah menerima kunci kiosnya, dia langsung bergegas mencari karena sangat penasaran.
“Kiosnya sudah ketemu. Berukuran 2×3 meter. Kalau sesuai SK, saya dapat dua kios yang letaknya bersebelahan,” tuturnya.
Setelah melihat sudut ke sudut kiosnya. Mujiyono mengaku sangat puas. Nampak bangunan yang kokoh dan rolling door yang bagus. Juga ditambah dengan kemegahan bangunan Pasar Induk Among Tani, Kota Batu.
“Untuk bisa melihat kios harus ambil undian dahulu. Dengan menyerahkan SK asli kios, KK dan KTP. Setelah itu baru boleh melihat,” paparnya.
Menurutnya, dengan proses tersebut, dirasa cukup adil. Karena itu, dia berharap bisa segera menempati kios dan aktivitas jual-beli bisa segera dilakukan di Pasar Induk Among Tani.
“Kamu berharap bisa segera pindah, diresmikan dan ekonomi lancar,” harap Mujiyono. (Ananto Wibowo)