Malang Post – Untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di Kota Batu. DPRD Kota Batu mengusulkan setiap desa/kelurahan untuk membuat dan memaksimalkan TPS3R. Kemudian di masing-masing kecamatan harus ada tempat pembuangan akhir (TPA).
“Tiap kecamatan wajib punya TPA. Lalu di setiap desa harus punya TPS3R beserta jalan yang bagus, guna mempermudah akses masuk,” tutur Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Thohari, Selasa (29/8/2023).
Untuk pembuatan TPS3R memang membutuhkan anggaran. Pihaknya akan merestui apabila Pemkot Batu mengusulkan anggaran untuk melakukan penanganan sampah.
“Untuk pembuatan TPS3R bisa menggunakan anggaran APBD Kota Batu. Kemudian untuk operasionalnya, kami yakin desa bisa membiayainya. Salah satu contohnya adalah TPS3R di Desa Sumbergondo yang sudah berjalan cukup baik,” jelasnya.
Khamim juga mengungkapkan, sebenarnya program TPS3R sudah ada sejak dulu. Namun tidak berjalan dengan baik. Karena DLH Kota Batu belum melakukan pengelolaan secara maksimal.
“Karena itu perlu dicari solusi bersama. Soal anggaran bisa dialokasikan ke penanganan sampah. Dari pada jadi SiLPA ratusan miliar setiap tahunnya,” tegasnya.
Pihaknya meyakini, apabila seluruh stakeholder dan masyarakat yang ada di Kota Batu mau bergerak dan berusaha bersama. Akan ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi persoalan sampah.
“Sampah merupakan isu nasional. Tapi saat ini di Kota Batu sangat urgent. Jika sampah menumpuk akan berdampak pada kondisi ekonomi Kota Batu. Terlebih perputaran ekonomi Kota Batu bertumpu pada wisata. Jika sampah menumpuk, maka akan berakibat sepinya hotel, tempat wisata dan lainnya,” beber dia.
“Kota Batu hanya tiga kecamatan. Masa tidak bisa mengatasi persoalan sampah. Kabupaten Malang yang punya 33 Kecamatan saja bisa. Karena itu ini tergantung kinerja pihak eksekutif seperti apa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tlekung, Mardi mengatakan, jika semua desa di Kota Batu sangat mendukung tentang penyelesaian persoalan sampah, yang harus dikelola masing-masing desa. Bertujuan agar masyarakat tahu, bahwa persoalan sampah menjadi tanggungjawab bersama.
“Semua kepala desa di Kota Batu sudah siap untuk mengelola sampah. Supaya masyarakat dekat dengan pengelolaan sampah dan tahu caranya,” katanya.
Agar penanganan sampah di masing-masing desa/kelurahan bisa maksimal. Mardi mengusulkan kepada Pemkot Batu untuk membuatkan lomba pengelolaan sampah. Dimana desa dengan pengelolaan sampah terbaik berhak mendapatkan hadiah.
“Dengan cara seperti itu bertujuan agar semangat dari masyarakat juga pemerintah desa/kelurahan dalam hal pengelolaan sampah bisa semakin tinggi,” tandasnya. (Ananto Wibowo)