Malang Post – Benang yang membelit Arema FC, benar-benar sudah kusut. Tetapi pelatih baru Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, harus dipaksa untuk mengurainya satu persatu.
Bukan pekerjaan mudah. Meski juga bukan hal yang mustahil bisa dilakukan. Meski hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Pelatih asal Portugal itu, memahami betul kondisi tersebut. Dia mengaku tahu bagaimana Arema FC saat ini. Itulah sebabnya, Coach Fernando bakal mengambil langkah strategis, untuk bisa menyesaikan masalah tersebut.
“Masalah utama adalah minimnya waktu latihan. Karena terlalu sering terpotong waktu perjalanan. Karena tidak ada bedanya antara laga home maupun away,” kata pelatih yang baru diresmikan Arema FC, Selasa (22/8/2023) kemarin.
Kondisi itu tak lepas dari Arema FC yang tak ber-homebase di Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Stadion Gajayana yang sudah didaftarkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), sebagai home base Arema FC, ternyata justru tak bisa dipakai.
Akibatnya tim Singo Edan terpaksa harus pinjam Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar Bali. Sebagai kandang sementara, untuk menjamu kontestan Liga 1.
Tetapi Arema FC tidak mau memindahkan home ground mereka, meski juga untuk sementara waktu.
Walhasil, seusai laga away, Arema FC pasti kembali ke Malang. Lalu ketika akan menjamu lawan-lawannya, mereka kembali harus ‘away’ ke Denpasar.
Coach Fernando pun harus memutar otak, untuk mencari solusi masalah tersebut. Diakuinya ini tak mudah. Tapi Coach Fernando akan melakukan yang terbaik yang dia bisa.
“Pemain sering menempuh perjalanan tanpa banyak berlatih. Ini yang jadi masalah terbesar terhadap fisik pemain. Itu jadi pekerjaan saya. Saya di sini bukan untuk beralasan, tapi membuat solusi. Tentu saja dengan dukungan manajemen,” kata Fernando.
Dia pun mengisyaratkan bakal menambah durasi latihan, untuk para penggawa Arema. Semakin banyak kesempatan berlatih, ide-ide baru yang dimilikinya bisa disalurkan.
“Kita akan membuat sesuatu yang berbeda, untuk bisa lebih banyak waktu untuk pemain berlatih.”
“Saya juga membuat taktik dan strategi baru, untuk membantu pemain meningkatkan performanya. Saya tahu ini tak mudah. Tapi kita akan melakukan yang terbaik yang kita bisa,” tegasnya.
Hanya saja, sebagai pelatih yang memoles tim ketika kompetisi sudah berjalan, Coach Fernando tak bisa menjanjikan apapun. Termasuk kemenangan di Liga 1 2023-2024.
Pelatih yang pernah memoles tim di China itu, lebih memilih fokus dengan tugas yang diembannya secara bertahap, dari pertandingan satu ke pertandingan berikutnya.
Termasuk berharap kepada Aremania dan pihak lainnya, untuk melihat jauh ke depan. Yakni ketika kompetisi di musim 2023/2024 ini berakhir.
Karena dia memang datang ke Arema, dalam situasi dan kondisi yang serba buruk. Manajemen memberinya tugas untuk mengangkat Arema, dari posisi dasar klasemen sementara.
“Mari kita lihat apa yang terjadi di akhir kompetisi nanti. Saya tidak bisa menjanjikan apapun.”
“Saya tahu, kadang-kadang di sepak bola, kita bermain bagus dan layak mendapatkan kemenangan. Tapi pada akhirnya kita kalah,” katanya.
Namun sebagai pelatih, Coach Fernando mengaku punya ide-ide baru yang berbeda dari sebelumnya.
Ide-ide itulah yang nantinya bakal dijadikannya sebagai solusi untuk membenahi Arema.
Dan saat ini, ide berbeda itu yang dituangkannya dalam sesi latihan.
Setidaknya, hal itu sudah tampak dalam sesi latihan Arema dua hari terakhir, sejak Fernando diperkenalkan sebagai pelatih baru Arema.
“Saya punya ide-ide yang berbeda. Saya berharap ide-ide itu bisa membantu pemain. Ini berarti adalah tantangan yang sangat besar, karena saya pelatih yang gila,” tandasnya. (*/ Ra Indrata)