Malang Post – Kabupaten Malang dikenal dengan kekayaan budayanya berupa seni batik. Satu diantaranya, batik Garudeya, yang belum lama ini sudah diusulkan dan dipatenkan untuk Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI).
Batik Garudeya sendiri, merupakan kreasi motif batik khas Kabupaten Malang yang terinspirasi oleh kebesaran era Kerajaan Singhasari, serta relief Garudeya yang menghiasi Candi Kidal Tumpang.
Kain batik cap ‘Garudeya’ ini sendiri, sempat dikenalkan dan diproduksi terbatas, melalui galeri Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Malang.
Ketua Forum Komunikasi Pelaku Usaha Kabupaten Malang, yang juga menjadi bagian Dekranasda Kabupaten Malang, Endang Tri Puji Astuti mengungkapkan, proses melahirkan paten kreasi batik Garudeya memakan waktu hampir dua tahun.
Menurutnya, berbagai proses yang dilakukan seperti melibatkan akademisi, dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. Yakni, untuk penggalian literasi peninggalan sejarah budaya yang berhubungan dengan relief Garudeya di Candi Kidal
Penelitian dan kajian literasi Garudeya ini juga difasilitasi Balitbang Kabupaten Malang, selama satu bulan penuh. Tim juga melibatkan pengrajin batik lokal asal Tumpang yang sebelumnya sudah pernah membuat kerajinan batik serupa.
“Tim litbang bekerja sebulan penuh, bahkan sampai malam-malam, menggali dan mempertajam terkait Garudeya. Beberapa kali juga dilakukan FGD,” terang Puji Astuti, dikonfirmasi, Jumat (18/8/2023) petang.
Selain bentuk detil gambar, motif batik Garudeya juga digali bagaimana sulur, isian hingga pewarnaannya, disesuaikan detil relief yang ada di Candi Kidal Tumpang.
Dikatakan Astuti, upaya melahirkan karya batik Garudeya ini juga didukung sepenuhnya Hj Anis Zaida Sanusi, selaku ketua Dekranasda Kabupaten Malang.
Selain menjadi karya kebanggaan khas Kabupaten Malang, produksi batik Garudeya ini nantinya diharapkan bisa menaikkan nilai dan kesejahteraan para pengrajin batik lokal yang ada.
“Kami punya 200 lebih sampai 300 orang pengrajin batik. Tiap kecamatan punya sebenarnya punya kekhasan motif masing-masing. Tetapi, mereka masih harus lebih diberdayakan,” akunya.
Ke depan, pihaknya berharap batik Garudeya ini akan dijadikan batik resmi di Kabupaten Malang. Rencananya, bisa menjadi seragam batik bagi 18 ribu ASN se Kabupaten Malang. Termasuk, untuk seragam para pelajar di sekolah-sekolah.
Selain jadi seragam resmi, motif batik Garudeya juga akan dibuat dalam berbagai bentuk cindera mata. (Choirul Amin)