
Malang Post – Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji bersama Wakilnya, Sofyan Edi Jarwoko. Serta Sekkota Erik Setyo Santoso, sekaligus segenap kepala perangkat daerah (OPD). Ditambah lagi, anggota PKK dari 57 Kelurahan. Beradu kreativitas dan kelezatan, dalam meracik resep masakan jenis berkuah dan kering. Berbahan dasar ikan tuna.
Serta dituntut bisa menyajikan masakan ikan asap dan tumpeng. Dilarang menggunakan bahan beras dan terigu. Prioritas makanan olahan seperti umbi-umbian. Antara lain jagung, ketela rambat dan ketela pohon serta singkong.
Acara Lomba Diversifikasi Olahan Ikan, bertujuan mengkampanyekan konsumsi pangan non beras dan terigu. Digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Bertempat di halaman Mini Block Office, Selasa (2/08/2023).
Wali Kota Malang menyampaikan, era modern saat ini. Seorang pria dituntut terampil dan bisa memasak. Mengantisipasi dikala hidup single parent, atau pasangan lagi sakit maupun ditinggal ke luar kota.
“Sebagai suami atau ayah bagi anak-anak kita. Perlunya bisa masak dengan kreativitas menu masakan. Tidak harus mengandalkan pada beras atau tepung terigu,” terang Wali Kota Sutiaji.
Bukan sekedar terampil dan pintar memasak saja, pihaknya juga mengajak kepada para suami. Mampu berkreasi meracik menu masakan dari bahan dasar ikan atau umbi-umbian.
“Ketika ada salah satu dari keluarga kita, jalani diet atau malas makan nasi. Mari kita sajikan menu masakan dengan cita rasa lezat dan bervariatif. Termasuk, memperbanyak nilai asupan gizinya,” cetusnya.
Sutiaji mencontohkan, menu masakan berbahan dasar ikan tuna. Pihaknya bertekad ingin menyajikan tanpa ada bau dan rasa amis pada ikan tersebut. Sudah barang tentu, disiasati (main) di bumbu dapur. Bumbu mampu menghilangkan bau dan rasa amis.
“Kondisi seperti inilah, kita dituntut berkreasi dan berinovasi. Seorang Chef mampu menyajikan menu masakan berbahan ikan tuna, tanpa ada rasa amis. Akhirnya digemari oleh banyak orang,” ujar Sutiaji sambil memeragakan cara masak Mangut Tuna ala Lamongan.
Sutiaji berpendapat, jangan sampai terjadi pada anak-anak tidak menyukai ikan laut. Karena protein pada ikan laut sangat bagus bagi pertumbuhan sekaligus mendukung kecerdasan anak.
“Oleh karenanya, program gemar makan ikan (gemarikan). Patut kita gaungkan kepada masyarakat Kota Malang. Bagian dari menjaga ketahanan pangan, berkaitan dengan isu El Nino dalam beberapa bulan terakhir ini,” tambahnya.

DISAKSIKAN istrinya, Widayati Sutiaji, Wali Kota menyempurnakan sajian menu masakannya dengan memberikan tambahan daun kemangi di masakan lodehnya. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Lomba masak tersebut, Sutiaji menyajikan dua masakan berkuah dan kering. Yakni masakan menu lodeh dan mangut tuna. Kreativitas dan kelezatannya mampu menjuarai, tampil sebagai juara 1.
“Menu masakan yang kami sajikan tadi menu kesukaan dalam sehari-harinya. Yakni menu lodeh dan oseng-oseng. Sewaktu masak sempat teriris kecil oleh pisau, tapi gak seberapa sobeknya,” pungkasnya.
Selanjutnya, Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan, lomba ini bagian dari mensosialisasikan pentingnya konsumsi olahan pangan. Berbahan dari umbi-umbian, sebagai pengganti beras atau tepung terigu.
“Termasuk, kita galakkan kepada masyarakat gemar makan ikan. Meningkatkan pertumbuhan gizi pada keluarga kita,” jelas Slamet.
Keterlibatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Sekkota. Turut mengkampanyekan gemar makan ikan serta berkreasi mengganti bahan beras dan terigu.
“Kita harapkan bisa menginspirasi masyarakat Kota Malang. Guna membiasakan bisa hidup sehat. Tapi tidak sampai kekurangan asupan gizi dan protein di keluarga kita masing-masing,” cetusnya.
Hasil lomba masak, selain dimenangi oleh Wali Kota Malang, Sekkota Erik Setyo Santoso meraih juara harapan 3. Juara lainnya, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sailendra. Disusul oleh Disporapar. Masih banyak lagi juara-juara yang lainnya.
“Terakhir, juara favorit dalam lomba masak dimenangkan oleh Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko,” bebernya. (Iwan – Ra Indrata)