Malang Post – Andai saja tidak ada Julian Garcia Schwarzer. Mungkin Arema FC tak bisa meraih satu poin. Dari kandang Persis Solo, di Stadion Sriwedari.
Berkat 10 kali penyelamatan yang dilakukan kiper Filipina itulah, Singo Edan terhindar dari kekalahan. Sekalipun juga belum berhasil membawa kemenangan.
Tetapi karena penampilan gemilang kiper 23 tahun itulah, Arema FC masih bisa mendapatkan tambahan poin.
Apalagi satu-satunya gol yang bersarang ke gawang Arema FC, dari skor akhir 1-1 itu. Dihasilkan dari titik putih penalti. Menit ke-72, lewat kaki Alexis Messidoro.
Di laga itu, Julian juga kena kartu kuning. Tapi fakta itu tak menutup penampilan bagusnya. Hingga putra legenda Chelsea, Mark Schwarzer itu, dinobatkan sebagai man of the match.
Termasuk pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, juga melempar pujian. Bagaimana Julian mampu menjaga gawang Arema. Hingga membuat Persis frustrasi.
“Saya punya dua komentar. Pertama saya beri selamat ke penjaga gawang Arema FC. Dia main bagus. Kedua, ketika kami masuk ke kotak lawan banyak sekali, saya pikir 12 kali. (Tapi) tidak cukup untuk menang,” ujar Leo, panggilan akrab pelatih asal Uruguay itu.
Dan sang ayah, yang merupakan eks kiper Chelsea dan Fulham, Mark Schwarzer. Juga mengomentari penampilan anaknya. Lewat Instagram, Mark yang berpaspor Australia itu, menuliskan: “Great game!”
Untuk Julian sendiri, penampilan bagus dalam debut ini sangat berarti. Pemain yang terlahir dari sang ibu dari Filipina ini, berharap berikutnya bisa merasakan tiga poin.
“Saya senang dengan performa saya. Tapi tak ada yang lebih baik, ketika kami bisa meraih tiga poin. Berikutnya saya berharap bisa cleansheet dan merasakan kemenangan,” tutur Julian.
Karena itulah, meski sudah ditasbihkan sebagai pemain terbaik, pada laga kontra Persis Solo, tak membuatnya puas. Dia mengaku masih ada yang kurang dari penghargaan tersebut. Karena timnya gagal menang.
“Secara pribadi, saya puas dengan penampilan pada pertandingan tersebut.”
“Namun rasanya tak terlalu baik. Seperti jika kami menang pada laga ini. Tentu rasanya akan lebih baik jika kami dapat tiga poin pada pertandingan lawan Persis Solo,” sambungnya.
Menurut Julian, kendati timnya meraih satu angka pada laga tersebut, rasanya seperti kalah. Sebabnya, timnya gagal mempertahankan keunggulan karena harus terkena hukuman penalti.
“Saya rasa, seharusnya kami bisa mempertahankan keunggulan kami. Namun, kami harus dihukum penalti konyol. Ini sudah terjadi dan merupakan bagian dari pertandingan,” tuturnya.
Arema FC mendatangkan Julian Schwarzer, pada 20 Juli lalu, sebagai rekrutan anyar mereka musim ini. Kiper berusia 23 tahun tersebut didatangkan dari klub Malaysia, Kuching City.
Julian datang untuk mengisi pos penjaga gawang Arema FC, yang sebelumnya ditempati kiper asal Brasil, Adilson Maringa.
Maringa memutuskan hengkang setelah dua musim membela Singo Edan. Dia berlabuh ke Bali United di Liga 1 2023/2024 ini.
Anak dari kiper legendaris Australia, Mark Schwarzer, itu menjalani debutnya bersama Arema FC saat melawan Persis, Minggu (30/7/2023).
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Sriwedari tersebut, Arema FC harus puas membawa pulang 1 poin usai bermain imbang 1-1.
Di balik hasil imbang yang dicetak oleh lesakan Gustavo pada menit 19, klub yang kerap dijuluki Singo Edan itu patut berterima kasih terhadap penjaga gawang, Julian Schwarzer, yang tampil sangat impresif.
Kiper asal Filipina itu bisa dibilang tampil cukup sempurna. Pasalnya, bermain selama 90 menit, ia mencatatkan 11 kali penyelamatan di laga melawan Persis Solo sore kemarin.
Bahkan, gawang yang dijaga ketat oleh Julian Schwarzer itu kebobolan lantaran adanya tendangan penalti.
Tentunya penampilan impresif Julian Schwarzer ini diharapkan bisa berlanjut di pertandingan-pertandingan selanjutnya karena Arema perlu bangkit.
Sejauh lima pekan Liga 1 2023/24 berjalan, Arema sama sekali belum meraih kemenangan dengan catatan 3 kali kalah dan 2 kali imbang.
Klub berjuluk Singo Edan tersebut pun terdampar di peringkat ke-17 klasemen sementara Liga 1 2023/24 dengan hanya raihan 2 poin. (*/ Ra Indrata)