Malang Post – Data statistik selalu berbicara jujur. Bagaimana kiper debutan di Liga 1 musim 2023/2024 ini, Julian Garcia Schwarzer, menghadirkan penampilan yang gemilang.
Di laga perdananya, kiper Filipina berusia 23 tahun ini, langsung mencatatkan jumlah penyelamatan yang cukup besar.
Ketika Arema FC dijamu Persis Solo, di pekan ke-5 Liga 1 di Stadion Sriwedari, Kota Solo. Julian mampu melakukan 10 kali penyelamatan gemilang.
Angkanya dari 20 tembakan Persis. Ada 11 yang on target. Alias mengarah ke gawang. Yang 10 diantaranya berhasil dia tepis.
Kalau pun ada satu gol yang tercipta. Itu karena tendangan penalti, yang diambil Alexis Messidoro. Di menit 72, setelah Faqih Maulana dijatuhkan Samsudin.
Putra kiper legendaris Chelsea asal Australia, Mark Schwarzer itu, memang sudah diperkenalkan resmi sebagai pemain asing ke-6 Arema FC, pada 18 Juli lalu. Beberapa hari, sebelum transfer windows ditutup.
Tetapi baru di pekan ke-5, dia mendapat kesempatan tampil. Sebelumnya saat Arema FC kalah dari Bali United, Julian hanya duduk di bench pemain.
Dan pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo, tak sungkan-sungkan memberikan acungan jempol. Atas penampilan apiknya di bawah mistar gawang. Terlepas dari hasil pertandingan, yang hanya bisa meraih satu poin. Karena imbang 1-1 lawan Persis.
“Kami bersyukur, setelah mencoba Julian dan alhamdulillah, dia sudah menunjukkan kapasitasnya. Kalaupun kegolan juga. Tapi itu karena penalti.”
“Jadi, kita sangat senang dengan penampilan perdananya. Kami tidak salah memilih dia, dari sekian banyak pilihan kiper asing,” kata Coach Gethuk, dalam sesi jumpa pers usai laga.
Bahkan sang pelatih lawan, Leonardo Medina, juga memuji penampilan Julian Schwarzer bersama Arema FC.
Pelatih Persis Solo itu, memberikan selamat kepada sang penjaga gawang. Bukan hanya karena Julian terpilih sebagai Man Of The Match oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB). Tapi karena dia mampu membuat barisan penyerang Persis Solo, menjadi frustasi.
“Saya ucapkan selamat untuk kiper Arema. Dia bermain bagus. Kami banyak mendapatkan peluang di kotak penalti Arema.”
“Saya pikir ada sekitar 12 kali. Tapi ini tidak cukup untuk menang. Kami harus bekerja keras. Kami mau tim yang kuat. Tapi hari ini (Minggu, Red.) kami tidak bisa,” kata Leo, panggilan akrab pelatih asal Uruguay ini.
Melihat penampilan kiper yang menggunakan nama Schwarzer Garcia, di kostumnya. Yang merupakan paduan nama bapak dan ibunya itu, banyak pihak langsung membandingkan. Dengan penampilan Adilson Maringa, sama-sama di laga perdana mereka.
Jika laga perdana Julian adalah menghadapi Persis Solo. Dan turun penuh sepanjang 90 menit. Laga pertama Adilson Maringa, terjadi ketika Arema FC bertemu PSM Makassar.
Yang secara kebetulan juga, dia dua laga perdana, dua kiper asing tersebut, hasil akhirnya sama-sama imbang, 1-1.
Tetapi di momen debut Maringa waktu itu, di pekan pertama Liga 1 2021-2022, yang digelar dengan sistem kompetisi terpusat, justru Maringa tidak terlalu banyak mendapat tekanan.
Statistik mencatat, Maringa yang mengenakan jersey bernomor punggung 90, melakukan empat penyelamatan saja.
Hanya saja, gawangnya dibobol Ilham Udin Armayn, lewat sebuah skema permainan. Bukan dari titik putih penalti. (Ra Indrata)