
Malang Post – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan, harus ada calon presiden (capres) jalur independen pada Pemilu 2024 mendatang, untuk memenuhi keadilan rakyat.
“Kita lihat saja nanti Undang-Undang-nya (UU Pemilu) seperti apa. Yang pasti sekarang kan UU dikunci, semua calon presiden harus (diusung) dari partai politik. Nah, ini yang saya katakan tidak memenuhi keadilan. Tidak adil,” tandas La Nyalla Mattalitti di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (31/7/2023) sore.
Sebaliknya, capres yang selama ini berkembang, dianggapnya belum memenuhi representasi rakyat.
“Masak sejumlah 278,69 juta jiwa lebih rakyat Indonesia, hanya diwakili tiga capres, dari partai politik. Kami dulu memperjuangkan 20 persen PT (presidential treshold), tetapi dikalahkan. Kami yang bukan dari parpol, tidak mungkin memilih calon dari partai, pasti punya calon sendiri. Tapi kan, tidak ada jalan (kesana),” imbuhnya.

La Nyalla juga menegaskan, seharusnya sistem ketatanegaraan kembali ke UUD 1945.
Ditanya idenya tersebut sebagai hal yang terlambat, ia tegas menampiknya.
“Tidak ada yang terlambat. Saya ngomong begini sejak (pemilu) 2019, mereka (wakil parpol) sendiri yang tidak mau,” tegasnya.
Meski punya ide capres independen, La Nyalla tak lantas menyebut figur yang dianggapnya pantas menjadi calon pemimpin Republik ini.
“Ada, 100-an lebih tokoh. Tetapi, Saya tidak ikut-ikut (mengusungnya), hanya meneropong saja,” demikian pria yang pernah menjadi Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur ini. (Choirul Amin)