Malang Post – Mundurnya asisten pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso. Usai kekalahan memalukan, 1-3, yang diterima dari Bali United. Di kandang sendiri, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Ternyata hanya satu dari reformasi besar-besaran di komposisi tim pelatih Singo Edan.
Itu setelah skuad yang berdiri 1987, tidak mendapatkan kemenangan dalam empat laga perdana, di Liga 1 musim 2023/2024.
Posisi Arema FC, juga berada di zona degradasi. Hanya satu strip dari dasar klasemen sementara. Di atas Bhayangkara Presisi FC, yang jadi penghuni paling buncit.
Bedanya dengan Bhayangkara, Arema FC masih sempat mendapatkan satu poin. Dari hasil imbang 3-3, saat menjamu Persib Bandung.
Dan saat ini, Arema FC terancam tanpa pelatih. Seperti seekor singa, yang bakal ditinggal pawangnya.
Itu setelah pelatih kiper, Fauzal Mubaraq, mengikuti jejak I Putu Gede Swisantoso. Yang memilih mundur sebagai pemoles empat kiper Arema FC.
“Ya, pelatih kiper juga mengundurkan diri. Sudah hubungi saya dan menyatakan mundur. Alasannya demi kebaikan tim,” kata Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, Senin (24/7/2023).
Mundurnya Fauzal Mubaraq, ditengarai tak bisa dipisahkan dari keputusan Putu Gede, yang memilih meninggalkan Arema FC.
Apalagi keduanya sempat memoles tim yang sama, Persekat Tegal, pada 2021 lalu. Selain itu, masuknya Fauzal ke Arema FC, juga atas rekomendasi Putu Gede.
Bahkan saat sesi latihan di Stadion Gajayana, Senin (24/2/7/2023) pagi, sudah tidak terlihat Fauzal Mubaraq, memberikan instruksi kepada kiper Arema FC.
Untuk sementara waktu, tugasnya diambil alih asisten pelatih kiper, Galih Firmansyah.
Tetapi diyakini tidak dalam waktu yang lama, posisi head coach Arema FC, juga akan berubah.
Itu setelah keberadaan Joko ‘Gethuk’ Susilo, tidak bisa dipisahkan dari jebloknya prestasi Arema FC di musim ini.
Apalagi informasi yang beredar di internal tim, saat ini manajemen Singo Edan, sudah mulai berburu pelatih baru.
Coach Gethuk juga menyadari kondisi tersebut. Dalam beberapa kesempatan, pelatih 53 tahun itu juga mengaku siap bertanggung jawab. Dengan terpuruknya kondisi tim yang dia latih sejak 9 Maret 2023 lalu.
“Saya akan mengikuti keputusan manajemen. Karena semua itu pasti demi kebaikan tim.”
“Dan selama untuk kebaikan tim, saya akan mengikuti bagaimana keputusan itu. Seperti halnya ketika saya memutuskan membantu tim ini, ketika masuk di putaran kedua (musim 2022/2023) kemarin,” ujar Coach Gethuk.
Tak heran jika manajemen Arema FC pun, sudah memiliki rencana untuk Coach Gethuk. Yakni tetap akan memoles Johan Ahmat Alfarizie, sampai tim ini mendapatkan pelatih yang baru.
Termasuk yang terdekat, adalah mempersiapkan Arema FC, untuk dijamu Persis Solo pada Minggu (30/7/2023) mendatang.
“Setelah pelatih baru datang, Coach Gethuk sama seperti Coach Putu. Mundur dari tim,” tegas Wiebie Dwi Andriyas.
“Coach Gethuk masih mendampingi tim sampai pelatih baru datang. Satu sampai dua pekan ke depan.”
“Nanti kalau pelatih baru tim sudah datang, Coach Gethuk seperti Coach Putu yang mundur dari tim,” kata Wiebie yang juga pemilik klub Divisi 3 Jatim, NZR Sumbersari Putra ini.
Perubahan komposisi kepelatihan itu, diprediksi tidak akan mengubah staf pelatih lainnya. Yang selama ini menjadi pembantu duet pelatih Putu Gede dan Joko Susilo.
Seperti Kuncoro dan Siswantoro, akan tetap menjadi asisten pelatih. FX Yanuar Wahyu jadi video analis, lalu Gasely Jun Panam, jadi pelatih fisik. (*/ Ra Indrata)