Malang Post – Bersamaan dengan Tahun Baru Islam 1445 H atau biasa disebut 1 Suro, beraneka ragam kegiatan dan budaya Jawa, selalu mewarnai perayaannya
Seperti halnya yang dilaksanakan oleh Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing Kota Malang, dengan menggelar tumpengan dan kirab budaya untuk memperingati 1 Suro tahun 2023.
Hebatnya, terdapat sebanyak 40 RT dari 7 RW berpartisipasi dan lebih dari 1000 orang hadir dalam kegiatan bertajuk, ”Kirab Tumpeng dan Budaya: Bersih Desa Balearjosari 2023” itu.
Pada peringatan tahun ini, mereka mengusung nuansa nguri-nguri budaya Jawa. Peserta mengarak 200 tumpeng dan ogoh-ogoh berkeliling desa Balearjosari menuju punden atau petilasan jejak kerajaan Singasari yaitu Kendedes.
Dilepas oleh Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, tampak hirup pikuk para masyarakat memadati area Perumahan Riverside sejak pukul 08.00 untuk melihat bermacam macam aneka rombongan kirap Tumpeng dan Budaya ini.
Wakil Wali Kota Malang, usai memberangkatkan kirab memberikan apresiasinya. Pasalnya, selain untuk memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah dan menguatkan gotong-royong, gelaran ini sebagai wujud merawat budaya.
Di wilayah Kelurahan Balearjosari ini, diungkapkan pria yang akrab disapa Bung Edi itu, sangat kental dengan sejarah Kerajaan Singasari.
Adanya daerah bernama Carang Asem, yang sekarang menjadi kampung Karang Asem dan Panawijen yang sekarang menjadi Kampung Polowijen, merupakan petilasan atau tempat bermukimnya Kendedes kala itu.
“Sehingga tradisi budaya ini harus tetap lestari dan bisa diwariskan kepada kaum generasi muda. Dengan kreasi dan budaya yang ditampilkan ini adalah kekayaan yang kita miliki selama ini dan itu aset.”
“Oleh karena itu, ini adalah barang mahal karena bangsa ini bisa bangkit. Bangsa ini bisa besar karena menghargai nilai-nilai budaya kita,” urai pria berkacamata itu.
Dari tradisi budaya seperti ini, Wawali pun menginginkan agar bisa menjadi salah satu agenda pariwisata.
“Dengan demikian, jumlah kunjungan wisata ke Kota Malang dan perekonomian masyarakat terus meningkat signifikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kirab Budaya, H. Saydun Mustofa, SE mengatakan, kirab seperti ini merupakan pelaksanaan tahun kesepuluh.
Pria yang juga Ketua LPMK Kelurahan Balearjosari itu menyampaikan, sebagai bangsa yang besar kita jangan sampai melupakan budaya leluhur yang juga merupakan tonggak sejarah bangsa.
Dari event ini, Mustofa berharap kerukunan seluruh masyarakat Balearjosari semakin baik lagi dan mengembalikan rasa kegotongroyongan masyarakat.
“Kita juga kembali ingin mengenalkan masyarakat Balearjosari kepada para leluhur-leluhur,” pungkasnya. (M Abd Rahman Rozzi
Foto : tampak hirup pikuk para masyarakat memadati area Perumahan Riverside sejak pukul 08.00 untuk melihat bermacam macam aneka rombongan kirap Tumpeng dan Budaya ini.