Malang Post – Tiga kali bertanding. Tiga kali pula Arema FC tidak pernah menang. Hanya sekali meraih poin. Dari hasil imbang 3-3, saat menjamu Persib Bandung. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pada Jumat (7/7/2023) lalu.
Selebihnya selalu kalah. Bahkan terbaru, pada Sabtu (15/7/2023) kemarin, Singo Edan dibantai Persik Kediri. Dengan skor mencolok. 2-5.
Itu adalah kekalahan terbesar yang diterima Arema FC, dari 21 kali pertemuan dengan Persik. Dalam berbagai pertandingan. Meski Arema FC juga pernah mengalahkan Persik, dengan skor cukup besar. 5-0. Pada Liga 1 musim 2014 lalu.
Padahal ketika persiapan tim ini, dalam memulai kompetisi Liga 1 musim 2023/2024. Di bawah kendali manajemen baru. Ketika Arema FC dipimpin Manajer Tim, Wiebie Dwi Andriyas. Ada satu klausul khusus bagi pelatih Arema FC.
Yakni bakal dievaluasi, ketika tiga kali pertandingan, tidak pernah menang. Yang sebenarnya, klausul itu sudah ada sejak tim Singo Edan, dimanajeri Ali Rifki. Pada era Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Wajar jika kemudian, usai kekalahan telak dari Persik Kediri, Wiebie kembali mengingatkan komitmen pelatih. Yang terkait ‘janji’ untuk tidak kalah beruntun dalam tiga laga.
“Saya pegang komitmen terkait pelatih. Nanti lihat hasil lawan Bali United.”
“Sekarang waktunya juga sudah mepet. Tentu ada catatan untuk pelatih,” kata Wiebie seperti dilansir dari Superball.
Bukan hanya itu, manajer asli Malang ini juga memberikan catatan khusus. Kepada pelatih dan pemain, saat mereka bakal menjamu Bali United.
Mental pemain, sebut Wiebie, harus bangkit. Tidak boleh terlalu lama larut dalam kekalahan.
“Kita harus tunjukkan, kalau kita bisa. Dan hal ini akan menjadi catatan khusus dari saya,” sebutnya.
Itulah sebabnya, mantan Direktur Keuangan PSMS Medan ini, tidak mau menerima alasan pelatih. Terkait kekalahan Arema FC dari Persik. Yang diakui lantaran banyaknya pemain cedera.
“Adanya pemain yang cedera dan sakit, menurut saya itu bukan alasan.”
“Di atas lapangan, semua pemain adalah pejuang. Jadi mereka harus siap kapan saja dimainkan,” imbuhnya.
Karena faktor itu pula, Wiebie mengaku langsung melakukan evaluasi. Terhadap pelatih dan pemain. Setelah pertandingan di Kediri, Sabtu (15/7/2023) lalu.
Karena sebagai seorang manajer, Wiebie menyebut, evaluasi yang dilakukan. Adalah tindakan yang memang harus dilakukan oleh seorang manajer.
“Saya langsung evaluasi pemain dan pelatih usai pertandingan. Ini tanggung jawab saya sebagai manajer,” ucap Wiebie Dwi Andriyas.
Arema FC sendiri, seusai laga di Stadion Brawijaya, Kediri. Langsung bertolak ke Malang. Sembari menunggu waktu kembali ke Bali.
Dijadwalkan tim yang berdiri 1987 ini, bakal menjamu Bali United. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pada Jumat (21/7/2023).
Sekalipun sebagai tuan rumah, sebenarnya Arema FC justru lebih tepat disebut, bakal menjadi tamu bagi Bali United.
Karena stadion yang menjadi homebase mereka di putaran pertama Liga 1 musim 2023/2024 ini, sejatinya adalah markas Bali United.
Itu terpaksa dilakukan Arema FC, lantaran stadion yang diajukan sebagai homebase. Yakni Stadion Gajayana di Kota Malang. Masih belum bisa digunakan.
Salah satu stadion tertua di Indonesia itu, harus direnovasi terlebih dahulu. Sebelum diputuskan layak menjadi homebase Arema FC. (*/ Ra Indrata)