
Malang Post – Mr (21), adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Malang. Yang menjadi korban pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Mini Block Office, Balai Kota Malang, Senin (10/07/2023) lalu.
Motornya, Honda matic warna biru hitam, Nopol N 3729 CU. Diperkirakan harganya Rp10 juta. Hilang sewaktu parkir disisi timur gedung Mini Block Office.
Informasi terbaru yang didapatkan Malang Post dari Mr. Pihaknya di hari keenam magang, sewaktu memarkirkan motor miliknya, lupa belum mengunci dengan sempurna.
“Pikiran saya karena banyak sepeda motor lainnya juga parkir di situ. Bermaksud untuk menghemat biaya parkir tiap harinya. Tapi malah naas kehilangan ranmor. Kerugian lebih besar,” terang Mr kepada Malang Post, Jumat (14/07/2023).
Lanjut Mr, penempatan parkir di sini (dalam foto tempat hilangnya motor), mengikuti saran dari jukir sebelumnya (parkir berbayar). Jika lokasi parkir yang dimaksud adalah bebas retribusi alias gratis.
“Kami hanya bisa berharap dan berdoa dari perkembangan hasil laporan di Polresta Makota. Bisa membantu memberikan titik terang,” tambah dia.
Masih kata Mr, sekiranya tidak ada perkembangan, dia bersama keluarga hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan. Kelak mendapatkan ganti rejeki lainnya. Dan musibah ini menjadi pengalaman, agar lebih hati-hati dimana pun berada.
“Kami juga berharap pengamanan wilayah di Mini Block Office ini, dilakukan peningkatan. Sebab, musibah yang saya alami ini, tidak sendirian. Melainkan bersama lima korban lainnya di lingkungan Pemkot Malang. Hingga sekarang tidak solusinya,” katanya.
NN narasumber Malang Post, yang tiap harinya beraktifitas di lingkungan Balai Kota Malang, menyebutkan, kawasan Mini Block Office atau Tarekot/Tawira. Sudah beberapa kali kehilangan sepeda motor atau curanmor.
“Kami melihat kawasan di Mini Block Office ini, tata kelola parkirnya. Saya kira kurang tertata dengan rapi dan tertib. Orang luar pun bisa keluar masuk semaunya. Tanpa ada teguran dan pengawasan yang ketat. Hal seperti ini belum ada evaluasi atau perbaikan hingga kini,” ungkap NN.
NN menginformasikan, aksi dari pelaku curanmor di Tarekot atau Mini Block Office ini. Yang diketahui olehnya, milik dari PNS Bagian Kesra (2019, lainnya milik TPOK maupun PNS BKAD 2020 dan 2021. Termasuk mahasiswa magang saat ini 2023. Ada masih lagi milik pegawai Satpol PP dan lainnya.
“Kendati ada CCTV, saya melihat sepertinya tidak ada rasa takut bagi pelaku curanmor. Buktinya, walaupun ada CCTV. Senin (10/07/2023) lalu. Aksi curanmor tetap dengan tenang dan aman serta selamat. Terlebih lagi, hingga terulang enam kali,” imbuh NN.
Sementara, pihak Bagian Umum maupun Satpol PP serta Mapolresta Malang Kota. Terkait hal ini, yang memiliki kewenangan dengan tugas fungsinya. Sewaktu dikonfirmasi belum memberikan tanggapannya. (Iwan – Ra Indrata).