Malang Post – Dua laga perdana Arema FC di Liga 1 musim 2023/2024, belum ada kemenangan yang didapatkan. Hanya mampu bermain imbang, 3-3, saat menjamu Persib Bandung.
Satu pertandingan lainnya, Singo Edan menyerah, 0-1, dari tuan rumah Dewa United. Di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten.
Duet pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo dan I Putu Gede Swisantoso pun, lantas mencari letak kegagalan timnya meraih poin penuh.
Dari hasil evaluasi didapatkan, Bagas Adi Nugroho dan kawan-kawan, masih lemah dalam transisi permainan. Yakni dari menyerang ke bertahan. Atau justru sebaliknya.
Menurut Putu Gede, kondisi tersebut muncul saat Arema FC ditahan imbang Bali United.
Ketika Arema FC sempat unggul di menit ke-6, lewat gol Gustavo Almeida. Persib hanya butuh waktu empat menit untuk menyamakan kedudukan.
Bahkan Singo Edan sempat tertinggal 2-3, ketika Ciro Alves mendapatkan sodoran umpan Marc Klok. Saat memanfaatkan serangan balik, yang pemain Arema FC, terlambat turun.
“Yang diperbaiki lebih ke transisi. Terutama tiga gol yang terjadi saat melawan Persib. Dari bertahan ke menyerang,” ujar asisten pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso, seperti dilansir dari laman PT Liga Indonesia Baru.
Memperbaiki masalah transisi ini, jelas Putu Gede, menjadi perhatian utama. Sebelum Arema FC dijamu Persik Kediri. Di Stadion Brawijaya, Kediri, pada Sabtu (15/7/2023) besok.
Terlebih-lebih dalam derbi Jatim yang perdana di Liga 1 musim 2023/2024 itu, Arema FC mematok tiga poin. Sekalipun bertindak sebagai tim tamu.
Bekalnya adalah perbaikan yang dilakukan tim pelatih, terhadap kekurangan anak asuhnya. Agar tim yang sementara berhomebase di Stadion Kapten I Wayan Dipta ini, tidak lagi meraih hasil minor.
Mantan pelatih PSMS Medan ini juga memastikan, pemainnya saat ini dalam kondisi siap tempur. Untuk bisa mengamankan tiga poin penuh dari kandang Macan Putih.
“Dua hari kemarin, kami sudah melakukan evaluasi dari dua pertandingan awal. Lawan Dewa United dan Persib Bandung,” jelas pelatih kelahiran Denpasar ini.
“Kami juga sudah benahi kelemahan yang ada. Hari ini (Kamis, 13/7/20230 terakhir latihan di Malang dan tinggal menunggu official training,” tutur mantan pelatih PSS Sleman tersebut.
Soal penampilan Arema FC di dua laga perdana, Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, juga memiliki pandangan yang sama. Permasalahan chemistry diantara pemain, memang masih harus dibangun.
Bahkan dia memasang target, hingga lima pertandingan awal, adalah fase dimana pemain-pemain Arema FC, harus bisa bermain sebagai sebuah tim. Pemain harus sudah menemukan chemistry diantara mereka.
“Awal kan masih ada kekurangan. Mereka masih nervous. Tapi progresnya membaik. Di laga kedua kemarin (lawan Persib), sudah baik walaupun draw dan nyaris menang. Berarti lawan Persik, kita wajib ambil tiga poin,” katanya.
Optimisme manajer yang pernah menjadi Direktur Keuangan PSMS Medan ini, juga didasarkan pada kemablinya sang kapten, Johan Ahmat Alfarizi. Setelah di dua laga sebelumnya, pemain 33 tahun itu, harus absen karena cedera.
“Insya Allah di lima pertandingan sudah solid. Kita tidak akan mengumbar janji. Kita buktikan besok lawan Persik. Apalagi Alfarizi bisa gabung. Insya Allah, kita punya keyakinan untuk bisa memberikan yang terbaik,” ujar Wiebie.
Kehadiran Alfarizie, katanya, juga bisa meningkatkan motivasi pemain Arema FC. Untuk bisa meraih kemenangan.
“Motivasi tidak usah ditanya lagi. Ya pasti besar intinya pasti kita motivasi yang tinggi kita harus bisa raih tiga poin,” tandas pengusaha rokok ini. (*/ Ra Indrata)