Malang Post – Uji kompetensi perawatan wajah, diikuti puluhan pekerja pabrik rokok di PR Subur Alami di Desa Sidorejo, Pagelaran Kabupaten Malang, Rabu (12/7/2023).
Uji kompetensi ini, dilangsungkan dengan praktik langsung perawatan wajah, juga tes wawancara. Oleh tim asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) resmi pemerintah.
“Uji kompetensi ini memang diwajibkan, setelah peserta mendapatkan pelatihan perawatan wajah selama 15 hari. Kompetensi globalnya adalah tata kecantikan kulit. Namun yang diujikan ini cukup perawatan wajah,” terang Windi Anggia Ayu, SE, Dipl.CIBTAC dan BSTAA, dari LPK Windi Aesthetic Academy, selalu fasilitator pelatihan, Rabu (12/7/2023) siang.
Pelatihan ini sendiri,dibiayai dari dana program DBHCT, yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang.
Meski peminat pelatihan diakuinya sangat banyak, jumlah peserta dibatasi hanya 20 orang yang merupakan pekerja pabrik, dengan usia maksimal 40 tahun.
Dikatakan, materi pelatihan yang diberikan dan harus dikuasai peserta adalah perawatan wajah secara manual.
Namun demikian, lanjutnya, peserta juga diberi pelatihan materi lainnya. Seperti pedi-menicure, tata rias wajah (make-up), termasuk kewirausahaan.
“Yang berikan adalah kemampuan perawatan wajah manual, tetapi sebenarnya masih ada lanjutannya. Jadi, seperti bagaimana menghilangkan jerawat, atau merawat kulit wajah kering ataupun berminyak,” jelas Windi.
Secara perawatan wajah sendiri, menurutnya, bisa dilakukan untuk jenis kulit wajah normal, nomal kering atau berminyak, kulit sensitif dan menua (aging).
“Alhamdulillah, setelah mendapatkan pelatihan ini, mereka mengaku sudah bisa tata rias sendiri. Bahkan menerima jasa perawatan orang lain. Apalagi, mereka juga kami tugas wirausaha jasa, dengan mencari konsumen untuk perawatan dan tata rias,” demikian Windi Ayu.
KOMPETEN: Windi Anggia Ayu (kanan), dari LPK Windi Aesthetic Academy, saat mendampingi peserta pelatihan, saat praktik uji kompetensi perawatan wajah di PR Trubus Alami Pagelaran, Rabu (12/7/2023). (Foto: Choirul Amin/Malang Post)
Selain praktik merawat kulit wajah, peserta juga wawancara untuk diketahui pengetahuan teori, juga hipotesa jenis kulit apa yang bisa ditangani.
Juga, dinilai sikap selama perawatan, penataan alat dan tempat praktik, keindahannya, berikut pula hasil sebelum dan sesudah dilakukan perawatan.
Salah satu asesor, Erlina Yuni Arista mengungkapkan, pada uji kompetensi ini, peserta dinilai atas tiga hal. Pengetahuan, skill atau keterampilan, serta cara kerja dan attitude (sikap).
“Mereka menguasai teori, praktik kerjanya memuaskan, juga sopan dan ramah. Catatan khususnya, karena pelatihan cukup singkat, maka masih perlu lagi ditingkatkan kemampuannya,” terang Erlina.
Bahkan, dari pengakuan peserta yang diwawancara, menurutnya sebagian peserta mengaku sudah melayani perawatan ke rumah-rumah dan mendapatkan penghasilan tambahan sedikit-sedikit.
“Luar biasanya, mereka sudah ada yang coba praktik melayani perawatan. Ya, walaupun waktu mereka sedikit, dibagi dengan pekerjaan sendiri (di pabrik),” demikian asesor dari LSP Paras Surabaya ini. (Choirul Amin)
Luar biasa program nya, tidak hanya bekerja juga pekerja harus merawat wajah agar kelihatan segar dan sehat. Bisa ditiru oleh perusahaan lainnya