Malang Post – Mayat berbadan kecil di Sengguruh, diyakini keluarga korban warga Bumiayu, sebagai Putra Wijayanto.
Senin (10/7/2023) jelang petang, identitas korban diyakini setelah keluarga korban, memeriksa jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RS Saiful Anwar Malang.
Jelang Maghrib, keluarga korban mendatangi halaman Instalasi Forensik. Tampak pula anggota Inafis Satuan Reskrim Polres Malang, anggota SAR, BPBD, relawan dan perangkat kampung Bumiayu. Jenazah tiba diangkut ambulans BPBD Kabupaten Malang.
Sekitar pukul 17.32 WIB, anggota Inafis Satuan Reskrim Polres Malang sempat memberi penjelasan kepada keluarga korban.
Keluarga korban juga didampingi perangkat kampung, termasuk Ketua RW05 Bumiayu, Ketua RT08, Humas RT07, orangtua kandung dan orangtua angkat.
“Silahkan keluarga, dari Pakisaji, dari Bumiayu saling berembug. Apakah harus tes DNA atau pihak keluarga menerima yang bersangkutan sebagai ” urai seorang petugas.
Dijelaskan pula oleh petugas, usai ada penemuan, pihaknya segera mendata adanya orang hilang. Asumsi pun mengarah pada korban Riski Putra Wijayanto, yang tenggelam pada Senin (19/6/2023) silam saat mandi di sungai Brantas Bumiayu.
Terlebih kata petugas, adapun masa fase kematian jenazah, diperkirakan sama dengan masa waktu menghilangnya korban tenggelam TKP Bumiayu. Jenazah korban Sengguruh sendiri memiliki ciri khas berbadan kecil, layaknya tubuh atau tulang anak kecil.
Senin (19/6/2023) siang, dua bocah SD terhanyut di aliran sungai Brantas, masuk wilayah Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Operasi SAR lalu dibuka untuk mencari korban. Satu korban bernama M Rifki (10), Rabu (21/6/2023) pagi, ditemukan di Dam Blobo Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Di luar halaman, Instalasi Forensik atau kamar mayat, pihak keluarga sempat ada yang berbincang. Salah satu kerabat mengaku bermimpi cukup aneh.
Dua harian lalu, anggota keluarga bermimpi melihat bercak darah. Mimpi itu seolah pertanda akan “berpulangnya” korban Riski PW.
Korban Riski Putra Wijayanto (10) merupakan siswa SDN 4 Bumiayu dan tercatat sebagai warga Jalan Talas RW 05, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Orangtuanya kandung tinggal di Bumiayu dan orangtua angkat di Pakisaji. (Santoso FN)