Malang Post – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) bukan jadi ancaman. Tapi justru jadi peluang.
Karena perkembangan teknologi seperti AI, digadang-gadang bisa menggantikan beberapa pekerjaan.
Kata Dosen Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Tibyani Hambali, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Perkembangan AI, sebenarnya bukan suatu ancaman. Tapi juga sebuah peluang, untuk bisa dikembangkan.
“Untuk mengantisipasi perkembangan AI, pemerintah sebagai pembuat kebijakan, harus bisa membuat suatu kebijakan yang berpihak pada pekerja,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM dan Youtube Channel Arema TV.
Selain itu, kata Tibyani, perlu adanya pendidikan dan pelatihan. Yang menjadi kunci untuk karyawan mempelajari AI, guna mengembangkan keterampilan baru.
Menurut Tibyani, perkembangan teknologi tidak bisa dicegah. Karena itu diperlukan mental yang baik, untuk menerima peluang dari perkembangan teknologi yang ada saat ini.
Sementara Kaprodi S2 dan S3 Sosiologi UMM, Prof. Dr. Oman Sukmana menambahkan, secara umum, teknologi diciptakan untuk membantu kehidupan manusia. Termasuk Artificial Intelligence (AI).
“Karena itu, karakteristik kerja AI mempermudah pekerjaan manusia. Bukan menggantikan manusia,” tandasnya.
Kata Oman, dari awal munculnya teknologi, berhasil merubah kehidupan manusia. Mulai dari revolusi industri pertama sampai saat ini.
Walaupun begitu, dia melihat perkembangan teknologi juga tidak terlepas dari dampak negatif, yang juga harus diwaspadai.
Oman juga menyampaikan, ada kekhawatiran di dunia pendidikan, dengan adanya perkembangan teknologi big data.
Dimana saat ini mahasiswa bisa dengan membuat sebuah karya ilmiah, hanya menggunakan big data. Tanpa terjun langsung ke lapangan. (Anisa Afisunani – Ra Indrata)