Malang Post – Tim LSO Mekatronic dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) optimis raih juara di sirkuit Mandalika. Dua tim UMM akan turun di katagori urban listrik dan proto gasoline (ICE) pada ajang Shell Eco-Marathon Asia Pacific and the Middle East 2023.
Disampaikan oleh Rektor UMM, Prof Dr Fauzan MPd, dua mobil yang bakal diturunkan dalam ajang bergengsi ini merupakan murni hasil karya mahasiswa. Mereka tergabung dalam Lembaga Semi Otonom (LSO) Mekatronik UMM memang ditargetkan juara.
“Namun yang terpenting dalam ajang internasional ini ialah menanamkan jiwa optimis dan kompetitif,” ungkap Prof Fauzan, Selasa (27/06/’23) saat akan melepas keberangkatan tim.
Lomba Shell Eco-Marathon Asia Pacific and the Middle East 2023 ini akan berlangsung di sirkuit Mandalika Lombok. Diikuti 14 negara dengan 93 tim yang akan berlaga.
“UMM sendiri tahun lalu pernah raih ranking 4. Dimana tim yang terkuat waktu itu dari Filipina dan Thailand,” ucap Pembina LSM Mekatronik UMM, Muhammad Jufri.
Ia lantas menguraikan, ajang ini merupakan lomba hemat bahan bakar. Dengan menempuh jarak 12 Km, seluruh tim dalam lomba harus ditempuh dalam waktu 27 menit. Kalau lebih dari waktu tersebut maka oleh panitia akan dinyatakan DNF atau dinyatakan tidak finish.
“Sedangkan di Mandalika nanti, harus menempuh 3 Lap, atau kurang lebih 12 Km,” tandas Jufri.
Sebelum berangkat, berbagai upaya Tim UMM untuk mendesain mobil hemat Energi. Mereka mendesain body kendaraan seringan mungkin dengan konstruksi Aerodinamis, konsumsi bahan bakarnya, seirit (hemat) mungkin.
Termasuk seleksi untuk Joki kendaraan ini. Semakin sering ia menggeber gas, semakin boros bahan bakar. Maka perlu teknik khusus dan pemahaman pengemudi terhadap lintasan. Kapan dia harus tancap gas, dan kapan waktu untuk kurangi kecepatan.
Tim UMM memang optimis memenangi kejuaraan hemat bahan bakar tahun ini. Pasalnya, mengaca prestasi tahun lalu yang berhasil menduduki empat besar untuk Shell Marathon. Sedangkan KMHE tahun 2022 berhasil juara 1 di kelas proto listrik dan juara 3 untuk kelas proto Etanol.
“Rival kampus terberat kami, yang dari Indonesia ialah UI, ITB, UB dan PT lainnya, sedangkan dr Luar Negeri Ada tim dari Cina, thailand, Jepang dan negara lainnya,” ujarnya.
Dalam sesi latihan, kedua tim UMM bisa melampaui perolehan tim yang juara Shell eco marathon tahun lalu,” pungkasnya.
Di sisi lain, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan M.Pd. mengapresiasi karya mobil para mahasiswa yang akan berlaga di Mandalika. “Para mahasiswa yang berlomba ini bukan diundang begitu saja, mereka sudah melalui berbagai proses. Saya bangga kepada tim mekatronic yang mampu menunjukkan prestasinya yang luar biasa sampai saat ini. Kompetisi menjadi bukti bahwa kita sudah diperhitungkan di tingkat Asia Pasifik,” katanya.
Menurutnya, keikutsertaan mahasiswa dalam sebuah perlombaan sangat penting untuk menumbuhkan jiwa berkompetisi. Kampus Putih selalu mendukung segala kegiatan mahasiswa yang potensial dan mengarah pada pengembangan diri.
“Harapannya tentu saja juara. Kalau seandainya tidak juara, maka jangan putus asa. Kalian masih punya waktu dan kesempatan yang sangat banyak. Kekalahan adalah bentuk pembelajaran untuk pendewasaan diri. Namun manfaatkan kesempatan kali ini sebaik mungkin,” pesan Fauzan. ( M Abd Rahman Rozzi)