Malang Post – Seorang Penjabat (Pj) Kepala Daerah dituntut harus memiliki legacy, warisan atau peninggalan yang baik. Untuk daerah yang dipimpinnya. Meskipun seorang Pj Kepala Daerah hanya memiliki waktu kepemimpinan yang terbatas.
Hal itu diungkapkan oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berdasarkan instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Instruksi itu disampaikan saat rapat Pj Kepala Daerah se Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam instruksi tersebut, diikuti oleh 11 Pj Gubernur, 76 Pj Bupati dan 18 Pj Wali Kota.
“Arahan Mendagri sangat penting untuk diperhatikan dan diimplementasikan di daerah. Dimana seorang Pj Kepala Daerah harus memiliki legacy, warisan atau peninggalan yang baik,” ujar Aries, Selasa (20/6/2023).
Dia melanjutkan, seorang Pj Kepala Daerah juga dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik. Bertujuan agar aparatur fokus pada upaya peningkatan kualitas pelayanan publik. Utamanya yang bersifat melayani dan bukan dilayani. Ini sebagai bagian dari restorasi paradigma ketata pemerintahan.
“Arahan Pak Menteri serta berbagai materi yang disampaikan sangat penting untuk diperhatikan dan diimplementasikan. Apalagi materinya sangat up to date dengan kondisi daerah saat ini,” jelas dia.
Mendagri punya keinginan, agar pemerintah daerah fokus memperbaiki pelayanan publik. Juga melakukan perubahan kinerja ASN serta harus memiliki legacy yang baik.
“Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang Pj Kepala Daerah. Wajib tidak terkena masalah hukum. Pj Kepal Daerah juga harus mampu melakukan perubahan yang lebih bauk. Serta harus meninggalkan nama baik dengan kinerja yang baik selama menjabat,” ujar Aries menirukan pesan Mendagri.
Lebih lanjut, Kemendagri juga menginstruksikan, kepada seluruh OPD khususnya Dinas Kesehatan dan Pendidikan. Untuk melanjutkan program kepala daerah sebelumnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Selain itu Pak Mendagri juga mengarahkan agar Pj Kepala Daerah menjadi pemimpin yang kuat ‘Strong Leader’. Yakni kuat pijakan, gantungan yang kuar dan ditunjang oleh samping yang kuat,” ujarnya.
Kuat pijakan memiliki arti, harus punya kepercayaan dan kepuasan publik, rajin turun secara langsung ke masyarakat. Lalu gantungan yang kuat punya arti membangun hubungan yang baik dengan otoritas diatasnya. Kemudian ditunjang oleh samping yang kuat berarti memiliki supporting staf yang terbaik, mampu mendukung setiap ide, gagasan, kinerja, loyal, kompeten dan integritas. (Ananto Wibowo)