Malang Post – Pendidikan mitigasi bencana terhadap siswa sekolah dijenjang Pendidikan Anak Usia Dini sangat diperlukan. Selain mereka menerima dan menyerap pengetahuan, semuanya bertahan dan dapat dikembangkan pada saat terjadi insiden.
Sehingga hal di atas lah yang menjadikan PAUD TERPADU Omah Bocah Annaafi Kota Malang mengandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar simulasi bencana gempa bumi sebagai bentuk kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana Rabu,(14/06/2023).
Diikuti 85 siswa dan 6 guru Paud bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang untuk memberikan pengetahuan sekaligus melatih kesiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang Dra. Khabibah MM menyampaikan bahwa Edukasi kebencanaan bagi anak usia dini perlu diberikan, agar mereka secara dini juga dapat menyerap pengetahuan jenis bencana dan bagaimana penanggulangannya secara dini yang diberikan dalam bentuk penerimaan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana.
Ditambahkan, materi yang diberikan berupa sosialisasi dan simulasi terkait teknik evakuasi mandiri jika terjadi gempa bumi, seperti melindungi kepala, bersembunyi di bawah meja, serta berlari menyelamatkan diri ke tempat terbuka.
“Kegiatan edukasi bencana ini sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana, serta dengan sosialisasi ini para siswa dan siswi dapat menambah pengetahuannya di bidang bencana, dan selalu siap dalam menghadapi bencana, mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi,” jelasnya.
Terahir Khabibah juga menegaskan bahwa edukasi dan simulasi sigap bencana ini sifatnya sangat penting, karena setiap kejadian alam tidak dapat diprediksikan sehingga ia menegaskan bahwa monggo setiap sekolah yang ada di kota malang bilamana membutuhkan kami bisa menghubungi link dan Call Center kami, insyallah semuanya gratis. Tandasnya.
Sementara itu Evi Widya Sukmawati, S.E selaku kepala sekolah PAUD TERPADU Omah Bocah Annaafi Kota Malang juga menjabarkan bahwa simulasi bencana gempa bumi itu sebagai bentuk kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kepada para siswa kami.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting, karena nantinya anak-anak dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika terjadi gempa bumi, maupun bencana alam lainnya.
Dan sebenarnya tidak hanya mengedukasi setiap siswa akan tetapi guru gurunya juga diberikan pengetahuan langsung oleh ahlinya.
“Sehingga harapannya melalui pelatihan dan simulasi ini mereka akan lebih tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana alam, sehingga dapat mengurangi risiko korban luka dan jiwa,” pungkasnya. (M Abd Rahman Rozzi)