Malang Post – Lagi lagi ini tidak sekali dua kali musibah menimpa pekerja di PG Kebonagung Pakisaji. Tiga kasus diantaranya, sempat diselidiki Polres Malang. Kasus terakhir terjadi Senin (5/6/2023) siang lalu, 1 korban pekerja tewas.
Dikonfirmasi wartawan, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana membenarkan adanya kejadian dan kasus itu kini ditangani Sat Reskrim Polres Malang. Uniknya, proses penyelidikan di lokasi, tidaklah semudah kasus biasanya.
Informasi adanya musibah dalam Pabrik Gula ini memang tidaklah cepat atau gampang diketahui umum. Bahkan warga sekitar pun “sangatlah langka” mendapat informasi jika ada musibah.
“Kalau kejadian seperti itu, gak tahu saya Mas. Kan di situ tertutup. Ada apa-apa, informasi tidak boleh kesebar, ” sebut saja warga berinisial GT, tinggal dekat PG Kebonagung.
Dalam penelusuran, informasi didapat Malang Post, musibah terjadi Senin lalu. Musibah dialami Muhammad Faruk (25), warga Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Saat kejadian. Pekerja kontrak ini diduga terpeleset masuk dalam mesin penggilingan tebu.
Musibah menimpa pekerja kontrak ini tidak terjadi sekali saja. Namun ada beberapa kali, yang 3 diantaranya, mengakibatkan hilangnya nyawa.
Berulangnya musibah pun sempat menjadi bahan penelitian bertajuk “Analisis Kecelakaan Kerja di Area Produksi PG. Kebon Agung Malang dengan Metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control)” (2021, Debby P).
Malang Post mencatat sebagian kasus. Pertama, pekerja bernama Yaspar (54), Sabtu 7 Oktober 2017, pernah jadi korban. Sling baja yang dipakai mengangkat spare part mesin penggiling mendadak putus. Akibatnya, beban 2 ton menghantam dada korban. Korban meninggal. Sling baja itu diduga aus.
Paling fenomenal dan kelam, musibah menimpa 4 buruh pembersih tungku pada Sabtu, 28 Desember 2013 silam. Empat pekerja asal Kediri ditemukan mati lemas dalam tungku besar pemasak gula.
Terpisah dikonfirmasi wartawan, Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro, menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami kejadian. “Detailnya belum Mas. Anggota hari ini meminta keterangan saksi-saksi, ” sebut Wahyu. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)