Malang Post – Warga Dirgantara Kelurahan Lesanpuro, berinisial BWA (31) menyatakan, adanya rasa kekhawatiran pada nantinya. Tatkala outlet baru Mie Gacoan (MG), milik PT Pesta Pora Abadi, beroperasi. Yang ada di Jalan Raya Ranugrati, Sawojajar, Kedungkandang Kota Malang.
“Kekhawatiran kami bukan tanpa alasan. Melainkan berdasarkan analisa akses keluar masuknya kendaraan. Sebab, posisinya berdekatan dengan traffic light,” tegas BWA, saat ditemui Malang Post, Minggu (4/06/2023).
Kata dia lagi, persoalan lainnya terkadang terjadi penumpukan kendaraan. Pada kondisi tertentu di kawasan perempatan Sawojajar, dari berbagai arah. Sehingga menyebabkan kepadatan arus lalu lintas.
“Faktor lainnya, yang turut mempengaruhi adalah ketidaksabaran bagi pengendara. Adakalanya main terobos begitu saja, untuk melintas ke arah yang dituju. Kami berharap kepada pihak terkait, bisa memperhatikan sekaligus menindaklanjutinya atas kekhawatiran tersebut,” tambah BWA.
Tetapi kondisi berbeda disampaikan Ketua Karang Taruna Kelurahan Sawojajar, Sandi Agus. Ia menuturkan, sejauh ini keberadaan Mie Gacoan tidak dipersoalkan. Karena pihak Mie Gacoan, juga sudah menggelar rapat pertemuan dengan warga.
“Kami bakal difasilitasi adanya rekrutmen karyawan. Diprioritaskan kepada warga sini. Hal positif lainnya, mereka siap berkontribusi ke RT/RW. Baik itu iuran atau sumbangan insidentil. Pengelolaan parkirnya dipercayakan kepada kami,” tutur Sandi.
Ketua RW 10 Kelurahan Lesanpuro, Sukaji mengakui, di wilayahnya adalah pemukiman jenis perumahan. Warga di Perumahan Dirgantara, ada yang pro dan kontra, menyikapi pembangunan atau kehadiran Mie Gacoan.
“Utamanya mengenai dampak lingkungannya. Khususnya menyangkut arus lalu lintasnya. Warga Perumahan Dirgantara, sewaktu rapat RT/RW, sebagian besar membolehkannya. Berharap kawasannya agar tidak kelihatan kumuh,” terang purnawirawan TNI AU, ketika ditemui di rumahnya, Minggu (4/06/2023).
Lebih lanjut, Sukaji menyebutkan, perihal akses keluar masuknya kendaraan. Di Perumahan Dirgantara sendiri, relatif masih mampu menampung volume kendaraan yang mengaksesnya. Sebab, kebanyakan yang mengakses didominasi adalah warga Dirgantara sendiri.
“Kami sendiri meyakini, akses kendaraan yang melintas di Dirgantara, berkaitan dengan Mie Gacoan, tidak bakalan crowded. Karena tidak semua mobil yang ada di Mie Gacoan keluar bersamaan,” sambungnya.
Sementara, bagian perizinan dari PT Pesta Pora Abadi (Mie Gacoan), M. Aziz menyatakan, pihaknya akan menampung aspirasi warga. Apa yang dikhawatirkan, bakal dicarikan solusinya. Karena perijinan AMDAL Lalin masih berproses di dinas terkait.
“Pada prinsipnya kami dalam menjalankan bisnis usahanya tersebut, ingin memberikan yang terbaik buat masyarakat Kota Malang. Kami pun siap mengikuti arahan atau instruksi. Apa yang menjadi ketentuan pemerintah, akan kami patuhi,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)