Malang Post – Warga Singosari Kabupaten Malang, asal Sumenep Madura. Pemilik Counter handphone (HP) di lantai tiga di Malang Plaza. Yakni Gufron Faqih (27). Menyatakan mengalami kerugian materisebesar Rp 250 juta lebih.
Pasalnya, puluhan unit HP dari harga termurah hingga termahal. Posisi stand jual beli HP-nya ada di sisi selatan, turut terdampak kena kebakaran.
“Kerugian yang dialaminya diperkirakan mencapai Rp 250 juta lebih. Itu milik pribadi saja, belum HP yang diperbaiki (service) milik pelanggan. Tentunya akan lebih banyak lagi jumlahnya,” ungkap Gufron, usai melaporkan ke Pemkot Malang melalui BPBD setempat, Selasa (2/05/2023).
Disinggung upaya atas musibah tersebut, kata Gufron, saat ini pihaknya masih sebatas melaporkan ke Pemkot Malang. Nantinya akan terus up-to-date perkembangannya.
“Sedangkan, kepastian apa yang dikeluarkan oleh Pemkot Malang beserta Manajemen Malang Plaza atas tragedi ini. Kami masih menunggu hasilnya. Disisi lain, kami juga masih menunggu konfirmasi dari pemilik HP yang di-service-kan,” terang pemuda asal Madura ini.
Ditambahkan kembali, pihaknya menerima kabar terjadi kebakaran di Malang Plaza sekitar pukul 12.27 dini hari. Kabar itu didapatkan dari temannya, lewat WhatsApp (WA). Informasi yang didapatkannya, titik kebakaran berawal dari lantai tiga.
“Kami dengar info, katanya berada dari pojok barat dekat bioskop. Counter HP saya ada di tengah dekat musholla. Sebelum terjadinya kebakaran ini, saya biasanya selalu pulang membawa HP belasan unit. Tapi ini kog tumben gak bawa, yang dibawa hanya uang,” imbuhnya.
Terpisah, Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno menginformasikan pengaduan dari masyarakat (pemilik) counter HP. Sambil berlangsung tercatat ada 93 lebih orang. Pembukaan pengaduan ditutup sampai ada perintah dari pimpinan.
“Kami saat ini mendata secara manual berdasarkan data pelaporan dari pemilik counter. Nantinya akan kita kroscek kembali dengan data milik Manajemen Malang Plaza. Berapa penyewa pastinya di Malang Plaza,” ujar Prayitno.
Pendataan ini, menurut dia, bagian dari sinkronisasi. Buat laporan ke pimpinan dalam mendukung mengambil keputusan nantinya. Dan lagi, pendataan ini berkaitan dengan nama, jenis usahanya serta asumsi nilai kerugiannya.
“Disamping itu, beberapa pedagang HP ada yang berkeinginan melihat sekaligus memeriksa asetnya. Akan tetapi, kami melarangnya untuk hal itu. Karena masih sangat rawan runtuhan bekas kebakaran yang ada,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya terus melakukan pendataan atas pengaduan masyarakat. Sambil menunggu konfirmasi dari pihak Manajemen Malang Plaza. Sehingga nanti bisa ada hanya yang valid dan sinkronisasi.
“Selanjutnya akan kita sampaikan secara resmi kepada publik maupun teman media. Kita sampaikan secara resmi, disampaikan oleh Pak Sekda. Kita di sini melakukan secara teknis,” pungkasnya.
Salah seorang pekerja di Malang Plaza. Yang enggan disebutkan namanya, membenarkan adanya kebakaran di Malang Plaza. Terjadi ditempat kerjanya sekitar pukul 01.00 dini hari. Mengenai lantai satu, dua dan tiga.
“Kami lihat tim Damkar masih terus beraktifitas hingga siang hari ini. Berapa kerugian yang dialami, kami tidak berhak dan tidak tahu pasti,” jawab pria dari pekerja Malang Plaza ini. (Iwan – Ra Indrata).