Pria Dihajar Massa Bikin Macet Jalan Raya Wendit Pakis

Malang Post – Anggota Polsek Pakis segera ke jalan raya Wendit, Mangliawan Pakis, Rabu (26/4/2023) pukul 10.00 WIB saat mengetahui adanya kepadatan arus lalu lintas. Saat dicek, ternyata ada seorang pria diduga pelaku tindak pidana dihakimi massa.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana melalui Kapolsek Pakis, AKP Moh Lutfi menceritakan kronologis pihaknya mengamankan tersangka dan berusaha mengurai kerumunan sehingga arus kembali lancar.

“Awalnya kami cek lokasi kepadatan di Wendit, di lokasi ada pemuda dikerumuni massa. Kami segera amankan dan evakuasi pria ini ke Puskesmas Pakis, ” urai Lutfi kepada Malang Post.

Selain mengamankan pria berinisial SPT (30) mengaku asal Turen, petugas juga mengamankan sepeda motor jenis matic. Selang tidak lama, datang warga Karangploso berinisial AG, mengaku mengenal SPT. AG juga berada di lokasi Wendit saat SPT dikeroyok warga.

Di Puskesmas Pakis, kondisi SPT yang mengalami luka kemudian disarankan tenaga medis agar dirujuk ke rumah sakit. Rujukan itu guna memastikan kondisi luka dalam yang dialami SPT. Selama proses ini, AG mengikutinya bahkan turut dalam pembiayaan pengobatan.

“Kami belum menerima resmi laporan korban. Apakah motor yang dibawa SPT itu hasil tindak pidana atau bukan. Yang jelas, selama perawatan, pihak mengaku korban turut dalam perujukan SPT. Ia juga mengenal SPT, ” ungkap Lutfi.

Menurut Lutfi, masih perlu pendalaman keterangan dari kedua pihak guna memastikan ada tidaknya tindak pidana. Hingga sore, kata Lutfi, pihaknya belum mendapat keterangan baik dari pihak mengaku korban ataupun pria yang diduga pelaku.

Sebelumnya, Rabu (26/4/2023) pukul 10.00 WIB, seorang pria dikerubungi massa dan dihajar beramai-ramai. Ia sempat diteriaki sehingga warga atau massa melampiaskan kemarahan terhadap pria yang diduga curanmor itu. Meski minta ampun, pria itu dipukul dan ditendangi.

Beruntung, datang personel Polsek Pakis dan segera mengamankan situasi. Sang pria segera mendapat perawatan. Ada perkiraan, ia mengalami luka dalam di kepala. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)