Malang Post – Semarak event Shining Ramadan jilid 6 Festival Patrol se-Malang Raya mewarnai Kota Batu tadi malam. Event besutan Pemkot Batu dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Batu ini mampu menciptakan nuansa kemeriahan tersendiri di bulan suci Ramadan.
Tampak antusiasme masyarakat Kota Batu untuk menyaksikan event tahunan, yang terhenti dua tahun karena pandemi itu begitu luar biasa. Usai Sholat Tarawih, mereka mulai memadati kawasan Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu tempat festival itu diberangkatkan.
Ketua Panitia Shining Ramadan 6, Yuniar Arufiandi menyatakan, event tersebut telah digelar sejak tahun 2017 lalu. Kemudian pada tahun 2020-2022 terhenti karena pandemi Covid-19.
“Saat pandemi, kami dua tahun tak bisa menggelar event ini. Akhirnya pada tahun 2023 ini, kami bisa menggelar kembali event tersebut,” kata Yuniar.
Sempat vakum karena pandemi, dia mengungkapkan peserta lomba patrol di Kota Batu mengalami penurunan. Event ke 6 ini hanya diikuti sebanyak 16 peserta saja. Padahal event-event sebelumnya bisa diikuti hingga 35 peserta.
“Sekarang turun drastis. Selain karena rehat selama dua tahun. Sekarang di desa-desa juga sudah banyak yang membuat festival patrol. Kemudian juga di kawasan Malang Raya. Dimana rata-rata tanggal pelaksanaannya sama, mulai malam 21-25 Ramadan. Tapi kami yakin, tahun depan pesertanya akan banyak lagi,” tutur dia.
Yuniar menyebutkan, 16 peserta itu rata-rata didominasi dari Kota Batu. Hanya ada tiga peserta dari luar Kota Batu. Yakni dari Kecamatan Pujon, Wagir dan Dau. Walaupun hanya diikuti 16 peserta, event tersebut tetap nampak meriah. Terdapat tiga kriteria penilaian dalam event tersebut, mulai dari penampilan, kekompakan dan musikalisasi.
“Kami berharap, melalui festival patrol ini dapat menciptakan culture patrol yang benar-benar patrol. Artinya dengan menggunakan musikalisasi patrol yang original. Contohnya seperti kentongan bambu. Kedepannya kami ingin punya pakem seperti di Kota lain. Yang sukses menciptakan culture patrol unik,” ujarnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai memberangkatkan langsung para peserta festival patrol itu. Dia sangat bangga dengan antusiasme masyarakat untuk melestarikan budaya leluhur. Yakni dalam kedatangan mereka untuk melihat ragam kreativitas musik patrol.
“Selain melestarikan budaya. Kami berharap melalui event ini, turut bisa meningkatkan potensi ekonomi di dalam masyarakat. Kami sangat bangga kegiatan ini bisa kembali digelar. Semoga dari tahun ke tahun kualitasnya bisa terus meningkat,” tuturnya.
Setelah diberangkatkan dari Jalan Panglima Sudirman, para peserta langsung menunjukkan aksinya. Dengan memberikan penampilan terbaik menggunakan alat musik tradisional kentongan, dipadukan dengan musik perkusi. Mobil-mobil hias yang dibawa peserta juga turut meramaikan gelaran tersebut. (Ananto Wibowo – Ra Indrata)