
Malang Post – Kuliah Ramadan khusus diikuti peserta jamaah perempuan di Masjid Jami’ Kota Malang, Sabtu (15/4/2023). Ajakan meningkatkan derajat dan kualitas diri perempuan jadi siar yang banyak ditekankan dalam kuliah ini.
Kuliah Ramadan ini dilaksakan dengan inisiatif bersama koordinator bidang Pemberdayaan Perempuan Takmir Masjid Jami’ Kota Malang dan Pimpinan Daerah Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Dewan Masjid Indonesia (DMI). Temanya, tentang peningkatan kualitas perempuan di era global.
Kuliah dan pengajian perempuan ini, diantaranya disampaikan Prof Dra Umi Widiati, MA, PhD, akademisi Universitas Negeri Malang, dan Dr Dra Muthmainnah Mustofa, MPd, Kaprodi Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris Unisma.
“Kami berupaya membentuk perempuan Indonesia, khususnya di Malang, punya berpikiran positif dalam kehidupannya. Tidak mudah bagi kita memang, jika kita tidak melatih diri sendiri,” kata Muthmainnah Mustofa, usai kajian di Masjid Jami’ Kota Malang, Sabtu (15/4/2023) siang.
Pesan-pesan dalam hadits juga banyak disampaikan, meneladani karakter atau akhlak Rasulullah. Karena, sebaik-baik suri tauladan adalah sifat Rasulullah. Yakni, siddiq (jujur), amanah dan fathonah (cerdas).
Bagaimana hidup berkualitas itu? Menurutnya, hidup akan mudah dijalani ketika kita bisa positive thinking, husnudzon (berbaik sangka). Itu yang menurutnya bisa menyelamatkan hidup di dunia ini.
Melalui kuliah perempuan ini, ia berharap jemaah perempuan juga bisa mencapai derajat tinggi, yang selalu dibutuhkan dan bisa menyenangkan orang lain.
Dikatakan Muthmainnah, kuliah pengajian perempuan sendiri sudah memasuki tahun ketiga. Setiap mengadakan kuliah, menurutnya ada setidaknya 250 sampai 300 jamaah yang bergabung mengikuti kegiatan.
Pengajian para ibu-ibu ini memang tidak seperti umumnya. Karena, sesekali kegiatan dilakukan dengan belajar Bahasa Inggris, seminar, atau lainnya.
Kuliah yang diadakan, lanjutnya, juga bersifat terbuka dengan pendekatan yang tidak terlalu memaksa. Menurut Bunda Ina, begitu ia biasa disapa, ikut pengajian juga tidak bisa dipaksakan, karena rata-rata ibu jamaah ini sudah disibukkan dengan aktivitas masing-masing setiap harinya.
“Jadi, transfer nilai-nilai Islami itu yang kami sampaikan. Dengan demikian, mereka tertarik ikut jamaah ini memang benar-benar karena dan ingin datang dan menginginkan ridla Allah SWT,” jelasnya.
Ia mengaku senang, bisa melakukan transfer nilai-nilai dan pesan agama kepada jamaah. Jemaah kuliah ini sering bersyukur bisa menemukan solusi persoalan setelah mengikuti kuliah di masjid ini. (Choirul Amin)
infromasi yang bermanfaat terimakasih banyak,kunjungi tel u