Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi, mengunjungi puluhan pemulung di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Talangagung dan menyerahkan paket santunan, Selasa (28/3/2023).
Hanya sejumlah 16 pemulung yang mendapatkan paket bantuan berisi sembako tersebut. Mereka sehari-harinya bekerja mengais dan memilah sampah di TPA Talangagung ini.
“Kami mengajak semua pihak berbagi di bulan Suci Ramadan ini. Jadi, disisihkan dan kami kumpulkan untuk dikelola Baznas,” kata Sanusi, Selasa (28/3) siang.
Menurutnya, kegiatan berbagi ini akan terus dilakukan, salah satunya pembagian takjil yang juga akan dilakukan untuk pegiat PAUD di Kabupaten Malang.
Turut menghadiri penyerahan bantuan ini, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, dan Ketua Baznas Kabupaten Malang, KH Khoirul Hafiz Fanani.
Kepada wartawan, Bu Atim (55), dan sejumlah rekan pemulung lainnya mengaku sangat senang mendapatkan bantuan sembako dari Bupati Malang hari itu. Terlebih, bisa dimanfaatkan memenuhi kebutuhan makan satu keluarga.
“Sehari-harinya mulung (mengumpulkan sampah) di sini, tiap hari bisa dapat Rp 100 ribu hasilnya. Kalau rajin, bisa menghasilkan Rp 400-500 seminggu,” akunya.
Menjadi pemulung, kata Atim, sudah dilakoninya selama 23 tahunan. Ia dibantu juga suaminya, dan memang lebih memilih mengais sampah sebagai kesibukan kerja sehari-hari.
“Ya, senang juga. Bisa bekerjanya tidak jauh-jauh, sekitar rumah saja. Yang penting berkah dan halal, bisa sampai mengkuliahkan anak,” ujar perempuan warga Kasin RT 01/RW 01 Talangagung Kepanjen ini.
Ketua Baznas Kabupaten Malang, Hafiz Fanani mengungkapkan, bantuan sembako kepada pemulung seperti ini juga memungkinkan diberikan rutin.
“Bantuan seperti ini bisa diberikan rutin, tergantung kebutuhan. Kan, di Baznas juga ada bantuan tunai kepada duafa setiap dua bulan sekali. Nah, mereka nanti juga akan kita masukkan (sebagai penerima),” jelasnya.
Menurut Gus Fanani, ada setidaknya 300 duafa yang sudah rutin menerima bantuan tunai ini. Dan, sangat mungkin jumlahnya terus bertambah.
“Nanti kami koordinasikan dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup, untuk kelanjutan bantuannya (bagi pemulung). Tidak menutup kemungkinan dari mereka yang rumahnya tak layak huni, diusulkan bantuan bedah rumah,” tandasnya. (Choirul Amin)