Malang Post – Tiga kali pengusaha home industri di Malang Raya tertimpa musibah kebakaran. Di masa Ramadan, home industri wajib menjaga kewaspadaan, terlebih saat produksi memakai tungku atau kompor.
Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, api berkobar hebat di Dusun Banjarejo RT 13 RW 05 Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Sebagian bangunan home industri makanan ringan terbakar.
Musibah menimpa Gufron (53) warga setempat yang memiliki usaha produksi makanan ringan atau snack stik bawang. Produksi ini memakai alat penggorengan. Sekitar pukul 05.30 WIB, diduga minyak tumpah dan titik api mulai menjalar ke barang di sekitarnya.
“Tidak ada korban jiwa ataupun luka Mas. Tapi rusaknya parah. Harus renovasi. Api tidak menjalar ke samping atau rumah tetangga. Ini baru sampai kantor usai ke lokasi kejadian, ” ungkap Kapolsek Pagelaran, AKP Sugik, pukul 08.39 WIB.
Begitu juga laporan yang diterima Sigit Yuniarto, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang. Pihaknya menerjunkan 3 unit tangki pemadam ke lokasi.
“Kebakaran di Banjarejo, bangunan rumah, tidak ada korban. Kami imbau agar pengusaha home industri di masa Ramadan ini, lebih hati-hati saat produksi memanfaatkan api, tungku dan minyak. Pastikan keamanannya, ” urai Sigit kepada wartawan.
“Tidak hanya home industri, untuk benar-benar memperhatikan bagaimana mencegah terjadi nya kebakaran, karena kebanyakan karena human error, ” tambahnya.
Bulan ini, 3 kali home industri dilalap si jago merah. Pada Rabu (22/3/2023) pukul 04.00, api membara di home industri Jalan Bulutangkis 39 RT02/RW02, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sabtu (18/3/2023) malam, home industri tahu di Turen terbakar. Api meruntuhkan bangunan berukuran 15×22 m2 milik Trimo (51) warga Desa Gedogwetan RT 05/RW 04, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Ketiga home industri ini mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bukan di siang hari, musibah kebakaran terjadi saat malam hari atau pagi hari buta. Penyebab ketiga kejadian hampir sama. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)