Malang Post – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa optimistis, pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu bisa tuntas bulan Mei mendatang. Ini setelah dirinya melakukan pengecekan progres pembangunan pasar induk senilai Rp 152 miliar, Sabtu, (25/3).
“Pembangunan pasar induk ini sesuai Perpres Nomor 80 tahun 2019. Kemudian bupati/wali kota dan tim diinstruksikan untuk mengidentifikasi titik mana yang perlu dimasukkan dalam program percepatan pembangunan ekonomi di Provinsi Jatim,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, pembangunan pasar induk ini diusulkan oleh Wali Kota Batu sebelumnya, Dewanti Rumpoko. Untuk bisa dibangun menjadi sentra berkumpulnya para wisatawan.
“Karena itu pasar ini dibangun dengan beberapa unit. Ada unit kering dan basah didalamnya. Kemudian juga ada foodcourt didalamnya,” katanya.
Pasar induk itu diproyeksikan bakal beroperasi selama 24 jam non stop. Dengan adanya pelayanan yang tak pernah berhenti itu. Khofifah juga meyakini, dapat memecah kemacetan di sejumlah titik Kota Batu.
Usai berkeliling di pasar induk yang menempati luas lahan 44.525 meter persegi, dengan luas bangunan 33.136,6 meter persegi yang terbagi menjadi tiga lantai itu. Khofifah mengatakan, jika desain pasar induk tersebut sudah sangat aman, nyaman dan kemungkinan interaksi antara penjual dan pembeli dalam suasana nyaman.
“Didalam pasar ini juga sudah banyak disiapkan kamera CCTV guna menunjang keamanan,” katanya.
Lebih lanjut, dia juga turut mengapresiasi di unit daging. Kata Khofifah, biasanya di unit tersebut cenderung kurang higienis. Namun di Pasar Induk Among Tani, dia melihat di unit tersebut higienitas dan sanitasinya sangat terjaga.
“Mulai dari sirkulasi udara hingga saluran airnya sudah bisa terkoneksi langsung dengan IPAL. Perlu diketahui untuk sebuah pasar di Indonesia, yang sudah punya IPAL bisa dihitung jari. Dimana salah satunya ada di pasar ini. Artinya pasar ini sudah ramah lingkungan, kebutuhan pasar sehat sudah terpenuhi,” jelas dia.
Selain hal tersebut, ada hal menarik lainnya di Pasar Induk Among Tani. Dimana desain pasar tersebut seperti tak ada halaman belakangnya. Semua titik di pasar tersebut nampak seperti halaman depan.
“Biasanya kalau orang ke pasar mereka akan cari both yang mudah aksesnya. Karena pasar ini semuanya nampak depan. Saya rasa ini akan menguntungkan penjual dan pembeli. Sehingga dapat memberikan sumber pemasukan yang signifikan bagi masyarakat Kota Batu,” tuturnya.
Hadirnya Pasar Induk Among Tani, juga memunculkan khasanah baru bagi wisatawan untuk mendapatkan fasilitas ruang belanja yang lebih komperhensif. Meski begitu ada beberapa yang harus dievaluasi. Salah satunya harus ada papan petunjuk untuk memudahkan pembeli.
“Entah dari papan atau led. Harus ada papan petunjuk dimana letak toko sepatu, toko buah, daging dan lain sebagainya. Sehingga para pengunjung bisa langsung menuju titik yang dituju dan tidak muter-muter lagi,” ujarnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menambahkan, Pasar Induk Among Tani merupakan salah satu pasar terbesar di Indonesia. Dimana saat ini progres pembangunannya sudah tembus 94,45 persen.
“Dengan adanya kunjungan Gubernur, kami ingin mendapatkan arahan langsung dari beliau. Sehingga sebelum beroperasi, dapat disiapkan segala kekurangan yang perlu ditambah,” ujarnya.
Pihaknya juga berharap, di pasar tersebut ada dukungan dan perhatian dari Pemprov Jatim. Dimana saat para pedagang sudah mulai masuk dan menempati pasar. Pihaknya berkeinginan agar Gubernur berkesempatan hadir menyapa pedagang dan pembeli.
“Jika bisa terealisasi, ini akan jadi motivasi tersendiri bagi pedagang dan lainnya,” tutupnya. (Ananto Wibowo)