
Malang Post – Umat Hindu di Seluruh Dunia Termasuk Kota Batu Akan Merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Rabu, (21/3). Menyambut Momen Sakral Itu, Umat Hindu Di Kota Batu Membuat Empat Ogoh-ogoh. Boneka Raksasa Berbentuk Menyeramkan Itu Merupakan Simbol Manusia Jahat.
Setelah Pembuatan Selesai, Umat Hindu Kota Batu Mengarak Ogoh-ogoh Itu Keliling Kampung Di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Ogoh-ogoh Dibuat Menyeramkan Sebagai Simbol Sifat Jahat.
Umat Hindu Di Kota Batu Butuh Waktu Sepekan Untuk Membuat Ogoh-ogoh Itu. Menggunakan Bahan Dasar Styrofoam Yang Kemudian Dibalut Kertas Koran. Untuk Membuatnya Butuh Biaya Sekitar Rp 1 Juta.
Ketua Perhimpunan Hindu Darma Indonesia Kota Batu, Pariyanto Menyatakan, Pembuatan Ogoh-ogoh Hingga Pengarakan Keliling Kampung Merupakan Rangkaian Persiapan Menyambut Hari Raya Nyepi. Setelah Diarak Ogoh-ogoh Itu Akan Langsung Dibakar.
“Ogoh-ogoh Ini Dibuat Oleh Pemuda Hindu Di Kota Batu. Mereka Cukup Piawai Membuatnya. Mereka Membuat Dengan Cara Bergotong Royong Di Balai Pura Masing-masing,” Ujarnya.
Dia Menjelaskan, Setiap Tahunnya Model Ogoh-ogoh Selalu Berganti. Namun Konsepnya Tetap Berbentuk Raksasa Yang Menyeramkan. Dengan Pewarnaan Yang Tepat, Ogoh-ogoh Terlihat Sangat Hidup.
Tak Hanya Untuk Warga Dewasa, Umat Hindu Juga Membuat Ogoh-ogoh Yang Nanti Akan Diarak Oleh Anak-anak. Tentunya, Bentuknya Lebih Kecil Dan Ringan. Selanjutnya Ogoh-ogoh Ini Akan Diarak Berkeliling Kampung Pada Malam Hari Sebelum Nyepi.
“Jadi Hari Ini Ada Empat Ogoh-ogoh Dari Yang Ukuran Kecil Hingga Besar. Bentuknya Menyeramkan Seperti Benar Benar Menyerupai Buta Nala,” Ujarnya.
Lebih Lanjut, Dengan Diiringi Gamelan Baleganjur, Umat Hindu Membawa Ogoh-ogoh Di Sekitar Desa Tulungrejo. Ritual Ini Disebut Dengan Tawur Kesanga Atau Tawur Agung. Maknanya Untuk Membersihkan Pengaruh Buruk Sebelum Memasuki Puasa Nyepi.
Pada Ritual Itu, Diakhiri Dengan Membakar Ogoh-ogoh. Dengan Dilakukan Pawai Ogoh-ogoh Hingga Ritual Tawur Agung, Harapannya Saat Catur Brata Penyepian, Semua Umat Hindu Di Kota Batu Bisa Netralkan Pikiran Yang Kurang Baik.
“Tujuan Utama Pelaksanaan Catur Brata Penyepian, Agar Berjalan Lancar Dan Konsentrasi Berdoa Memohon Pada Sang Pencipta, Agar Seluruh Bangsa Dan Masyarakat Di Negeri Ini Terhindar Dari Nafsu Angkara Murka,” tandasnya. (Ananto Wibowo)