Malang Post – Pelanggan Perumdam Among Tirto Kota Batu untuk kelas niaga dan industri harus mulai bersiap-siap. Sebab saat ini, Perumdam Among Tirto berencana menaikan tarif retribusi air untuk kelas pelanggan tersebut. Kenaikan yang dirancang sekitar 2,5 persen.
Kenaikan tarif itu bertujuan untuk meningkatkan PAD Kota Batu. Sedangkan untuk kategori rumah tangga 1 sampai 4, pihaknya memilih tidak menaikan tarif. Bahkan dengan adanya kenaikan di kelas niaga dan industri. Pihaknya akan memberikan subsidi di kelas rumah tangga 1 dan 2.
Dirut Perumdam Among Tirto, Edi Sunaedi menyatakan, saat ini tarif air golongan pelanggan niaga dan industri terendah diangka Rp 1.880 per meter kubik dan tertinggi di angka Rp 3.760 per meter kubik. Jika tarifnya naik 2,5 persen maka tarif terendah menjadi Rp 1.927 per meter kubik dan tertinggi Rp 3.854 per meter kubik.
“Kami telah melakukan survei ekonomi. Hasilnya dengan besaran tarif tersebut masih dinilai relevan. Apalagi saat ini di sektor niaga dan industri tengah mengalami pertumbuhan pesat,” kata Sokek sapaan akrabnya, Rabu, (1/3).
Dia juga mengatakan, penyesuaian tarif itu sudah selayaknya dilakukan. Terutama untuk kategori pelanggan industri maupun niaga. Bahkan jika mengacu pada Pergub Jatim tahun 2022 tentang harga dasar air peningkatan harga bisa sampai Rp 3.000 lebih.
“Hal tersebut belum kami lakukan, karena dikhawatirkan timbul gejolak di masyarakat,” tuturnya.
Saat ini untuk kategori kelas niaga dan industri masih di kategori 1 dan 2. Kemudian nantinya setelah dilakukan penyesuaian tarif. Kategori tersebut ditingkatkan hingga kategori 4.
Lebih lanjut, Sokek memastikan pihaknya tak akan menaikan tarif air untuk kategori pelanggan rumah tangga. Untuk kategori tersebut, pihaknya berencana melakukan penambahan golongan. Jika saat ini hanya ada 4 golongan. Akan dinaikkan jadi 5 golongan.
Penambahan golongan ini dilakukan sebagai penyeimbang kenaikan tarif di golongan pelanggan niaga dan industri. Serta dapat menambah target pelanggan di Kota Batu.
“Pada tahun 2016 silam, Perumdam Among Tirto memiliki 10.600 pelanggan. Lalu hingga akhir tahun kemarin tercatat jumlah pelanggan Perumdam Among Tirto mencapai 19.700 pelanggan,” bebernya.
Sokek menyebutkan laba yang dibukukan Perumdam Among Tirti juga menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Dari catatan mereka, pada 2020 lalu laba bersih yang didapat Rp 1,19 miliar, kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2021 menjadi Rp 1,30 miliar dan terus meningkat menjadi Rp 2,5 miliar pada 2022. Pada tahun 2023 ini, pihaknya menargetkan bisa memperoleh laba bersih hingga Rp 2,9 miliar.
Lebih lanjut, pihaknya turut menyinggung adanya kenaikan tarif dengan PDAM Kota Malang dan Kabupaten Malang. Dengan Kabupaten Malang, perihal kenaikan tarif air sudah ditemukan kesepakatan. Dari tarif awal Rp 40 rupiah per meter kubik jadi Rp 125 rupiah per meter kubik.
Walaupun sudah ada persetujuan kenaikan tarif dengan PDAM Kabupaten Malang. Pihaknya masih mengalami kendala untuk kenaikan tarif kerjasama dengan PDAM Kota Malang. Menurutnya perlu ada rumusan antara Pemkot Batu dan Pemkot Malang.
“Hal itu perlu segera dilakukan. Karena belum juga ada titik temu hingga saat ini. Kalau kenaikan tarif itu bisa direalisasikan, maka jumlah PAD Kota Batu juga akan meningkat,” tutupnya. (Ananto Wibowo)