Malang Post – Jalur penghubung Batu-Kediri lumpuh total sejak Selasa, (28/2) malam hingga Rabu, (1/3). Penyebabnya tanah longsor terjadi di sejumlah titik jalur tersebut. Hingga menyebabkan badan jalan tertutup material longsor. Berupa rumpun bambu, pepohonan dan tanah yang kondisinya sudah berlumpur.
Tota ada sekitar sembilan titik tanah longsor mulai Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, hingga Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Di Kota Batu, titik tanah longsor yang menutup jalur tersebut berada di kawasan Jalan Trunojoyo, Kelurahan Songgokerto atau kawasan Payung.
Kemudian titik longsor lainnya berada di kawasan Kecamatan Pujon dan Ngantang. Diantaranya di Dusun Kedungrejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pujon, di lokasi tersebut terdapat dua titik tanah longsor. Kemudian empat titik Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang. Serta satu titik di Desa Pagersari dan Sidodadi Kecamatan Ngantang.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, terjadinya tanah longsor disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya tanah menjadi jenuh air, hingga mengakibatkan longsornya tebing disertai pohon tumbang di Jalan Trunojoyo, Songgokerto.
“Dimensi longsor di tempat tersebut kurang lebih panjangnya 6 meter, tinggi 10 meter dan ketebalannya 2,5 meter. Material longsor menutup separuh jalan, dampaknya arus lalu lintas yang menghubungkan Batu-Kediri terganggu,” tuturnya.
Karena kondisi longsor yang relatif cukup kecil, petugas gabungan tak membutuhkan waktu lama untuk melakukan pembersihan. Proses pembersihan tanah longsor di kawasan Payung itu selesai pada Rabu, (1/3) dini hari.
“Kami juga sudah lakukan penyemprotan jalan dari bekas lumpur. Tujuannya agar kondisi jalan tidak licin,” tuturnya.
Karena saat ini masih dalam masa cuaca ekstrem, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati apabila melewati kawasan rawan longsor dan pohon tumbang. Terutama saat kondisi cuaca hujan dan disertai angin kencang.
Lebih lanjut, untuk titik-titik baru tanah longsor maupun longsor susulan di kawasan Kabupaten Malang. Paling parah terjadi di Sukomulyo, Kecamatan Pujon. Di titik tersebut sudah tiga kali terjadi longsor susulan. Longsor pertama terjadi pada hari Minggu, (26/2), kemudian longsor lagi pada hari Senin, (27/2) dan proses pembersihannya selesai Selasa, (28/2) pagi.
Setelah proses pembersihan pada Selasa pagi selesai, ketika hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur kawasan tersebut, Selasa sore sekitar pukul 17.25 WIB di kawasan tersebut kembali terjadi longsor susulan. Hingga Rabu, (1/3) siang, proses pembersihan longsor tersebut belum usai. Sehingga kondisi arus lalu lintas masih ditutup.
Kapolsek Pujon, AKP Purwanto Sigit menyampaikan, pada longsor susulan ke tiga itu tidak ada korban jiwa. Meski begitu masyarakat tetap dihimbau untuk waspada dan hati-hati. Sebab apabila hujan lebat, kemungkinan longsor susulan bisa saja terjadi lagi.
“Lokasi longsor masih dititik yang sama. Yakni di jalur Provinsi Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon. Akses jalan sementara tidak bisa dilalui karena sudah tertutup total dengan timbunan material longsor,” jelasnya.
Sigit menjelaskan, walaupun longsor susulan ke tiga terjadi pada Selasa sore. Petugas tak bisa langsung melakukan pembersihan saat itu juga. Sebab kondisi cuaca tengah hujan lebat dan tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
“Dikhawatirkan dapat membahayakan tim gabungan saat melakukan pembersihan. Karena bisa saja terjadi longsor susulan sebab kondisi cuaca sednag hujan tinggi,” kata dia.
Hingga Rabu, (1/3) sekitar pukul 12.00 WIB proses pembersihan material longsor di kawasan tersebut masih terus berlangsung. Dengan kondisi cuaca mendung dan sempat diguyur hujan.
Kemudian untuk jalur yang tertutup longsor di kawasan Kecamatan Ngantang. Proses pembersihan material longsor juga tengah dilakukan petugas gabungan dan dibantu warga sekitar.
Kapolsek Ngantang AKP Hanis Siswanto, menyampaikan, semua titik longsor tengah dilakukan bersama. Dilakukan oleh petugas dari BPBD, TNI, Polri, Relawan, agen bencana Jatim dan masyarakat sekitar.
“Proses pembersihan terus berlangsung. Dimungkinkan Rabu, (1/3) sore sudah bisa dilalui. Hingga pukul 12.00 WIB kemacetan cukup parah terjadu di jalur tersebut. Panjangnya sekitar 1 kilometer dari titik lokasi,” ungkpnya. (Ananto Wibowo)