8 thoughts on “Jalur Satu Arah Diterapkan, Hanya Muncul Kepadatan Arus

  1. malang post tidak obyektif. warga malang mana yg setuju satu arah. apa sudah di tinjau komentar dari warga semeru. bromo. maupun masyarakat yang bekerja di jalan seperti tukang angkot, kurir, ojol. ap mereka setuju ?
    tujuan satu arah itu untuk apa ?
    mau buat destinati seperti malioboro ?
    apa tim tata kota nya dilibatkan ?
    banyak yang dirugikan jika dibuat satu arah ?
    ingat satu arah dulu yg berlaku di jalan arah suhat ? apa sukses ?

    1. proyek ambisius..khawatir dinilai gagal alias unfaedah…pantas klo ngeyel yg ga setuju dikasih janji² manis…contoh insentif para abang angkot…lama² abang online juga minta …😁

  2. Malang hanya kota kecil, aktifitas tidak sebesar seperti surabaya.
    Tidak bisa digunakan satu arah karena akan mengganggu prasarana masyarakat yg sudah berjalan sekian lama.
    Daripada mikir jalan, pemkot seharusnya memikirkan kepedulian terhadap pemerataan fasilitas umum, contoh..PERBAIKI JALAN KAMI, KAMI MEMBAYAR PAJAK..GUNAKAN UANG KAMI SEBAGAIMANA MESTINYA.
    Banyak hal tidak berguna yang diproyekkan sutiaji tapi hal umumpenting tidak diperhatikan.

  3. Setuju diteruskan….👍👍👍
    Selama 3 hari uji coba lalulintas lancar” saja tanpa ada kemacetan, memang beberapa ruas jalan terlihat lebih padat, tapi tidak macet brooo…

    1. Cobalah melihat lebih luas. Lancar di satu titik, padat di titik lain. Bukan mengatasi tapi hanya memindah kepadatan. Dengan demikian, pengorbanan waktu, tenaga, dan BBM (setiap hari: pulang-pergi) ketika dibelokkan ke sana ke mari apakah sebanding dengan hasil yg katanya untuk kepentingan umum itu. Setiap orang yg lewat untuk bekerja dan mengantar anak ke sekolah juga kepentingan umum.

  4. Kesannya kurang kerjaan, padahal dulu di masa kepemimpinan Anton sudah dicoba satu arah di Betek dan Dinoyo hasilnya gagal, waktu itu Sutiaji sebagai wakot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *