Malang Post – ASN Pemkot Batu harus bisa jadi marketing pariwisata. Dengan adanya dukungan dari seluruh ASN, diharapkan Kota Batu sebagai kota wisata bisa makin maju. Wisatawannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Baik wisata lokal maupun mancanegara.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, walaupun baru tiga minggu menjabat sebagai Pj Wali Kota Bath. Namun setelah melihat secara langsung perkembangan Kota Batu sebagai kota wisata. Pihaknya berkomitmen bersama seluruh ASN untuk menjadi marketing pariwisata Kota Batu.
“ASN juga harus terlibat dalam program prioritas daerah. Termasuk berperan aktif diberbagai program kegiatan yang mendukung pariwisata. Salah satunya dengan cara menjaga kebersihan dan keindahan kota,” tutur Aries, kemarin.
Branding sebagai kota wisata, benar-benar akan dijalankan Pemkot Batu secara masif. Bukan hanya melibatkan seluruh ASN namun juga setiap desa dan kelurahan harus terus bertumbuh dengan menampilkan pariwisata sesuai potensi unggulan.
“Kami punya 19 desa dan 5 kelurahan di Kota Batu. Masing-masing daerah punya wisata unggulan. Karena kepala desa dan lurahnya sangat kreatif dan penuh inovasi,” katanya.
Untuk membranding Kota Wisata Batu lebih luas lagi. Aries berencana membuat sebuah program bernama ‘Seminggu Untuk Wisatawan’. Melalui program itu, bertujuan untuk menarik wisatawan tinggal lebih lama lagi di Kota Batu.
Lebih lanjut, untuk menarik lebih banyak wisatawan yang datang ke Kota Batu. Pihaknya ingin pariwisata Kota Batu bukan hanya di tempat-tempat wisata yang sifatnya sudah diprogramkan, atau yang sudah dipunyai pihak tertentu saja.
“Kami ingin wisata itu back to nature (kembali ke alam.red). Contohnya seperti saat ini ada lumbung stroberi. Kemudian juga mengembangkan desa-desa wisata,” ujar Aries.
Dengan keberadaan wisata buatan yang sudah ada saat ini. Kemudian juga dikembangkan pariwisata berbasis alam serta desa-desa wisata. Maka wisatawan yang datang ke Kota Batu dapat memilih keberagaman paket wisata.
“Sehingga saat wisatawan datang ke Kota Batu tidak cukup satu hari. Harus di Kota Batu sekian hari, karena kalau satu hari saja tidak cukup. Maka dari itu, akan kami buat desa wisata menjadi salah satu sektor terpenting,” tutur dia.
Selain mengembangkan wisata alam dan desa-desa wisata. Hal terpenting yang juga harus turut dikembangkan adalah UMKM dan industri kreatif. Sehingga setelah destinasi wisata tersebar hingga plosok-plosok Kota Batu. Masyarakat tidak lagi jadi penonton dan bisa turut menikmati perputaran ekonomi.
Selain mengembangkan, pihaknya juga ingin mempertahankan desa wisata yang sudah ada. Guna mempertahankan keberadaan desa wisata itu, pihaknya akan melakukan intervensi dengan melakukan pembinaan desa-desa wisata.
“Kalau perlu kami akan datangkan tenaga ahli dari perguruan tinggi. Atau yang benar-benar expert di bidang wisata. Untuk memberikan pembinaan kepada desa-desa wisata,” tandasnya. (Ananto Wibowo)