Malang Post – Selain berdampak pada 44 persen atau sekitar 8.550 pelanggan Perumdam Among Tirto Kota Batu. Pecahnya pipa berukuran 10 Inch karena ambrolnya plengsengan teknis di Jembatan Sukorame, Desa Sidomulyo turut menyebabkan kerugian materi.
Jumlah kerugian materi karena pecahnya pipa itu dirasa cukup besar. Total kerugian yang dialami Perumdam Among Tirto Kota Batu mencapai Rp 140.236.085. Jumlah kerugian itu dihitung dari sejumlah aspek. Yakni kerugian dari aspek material dan kerugian air yang hilang.
Kepala Bagian Hublang Perumdam Among Tirto, Ikhwan Hadi menyatakan, untuk jumlah kerugian material, karena dilakukan perbaikan sementara berupa pemasangan pipa HDPE berukuran 10 inch sepanjang 72 meter. Dengan rincian harga Rp 850 ribu per meter, maka total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 62.200.000.
“Lalu juga ada pembelian aksesoris yang akan digunakan dalam proses perbaikan. Yakni dua flange standar dengan harga totalnya Rp 1.560.000. Kemudian dua flange adaptor universal dengan total harga Rp 3.300.000,” kata Ikhwan Hadi, Kamis (9/2).
Selain itu juga ada kebutuhan untuk ongkos gali sebesar Rp 2 juta, pengurukan Rp 2,5 juta, rekondisi aspal Rp 1,5 juta. Total kebutuhan biaya aksesoris sebesar Rp 10.860.000. Jika ditotalkan dengan seluruh kerugian material, totalnya mencapai Rp 72.060.000.
Kemudian untuk kerugian air yang hilang. Dihitung dari banyaknya pelanggan terdampak yang mencapai 8.550 pelanggan. Setelah dilakukan perhitungan jumlah air yang hilang dari pelanggan terdampak, jumlah kerugiannya sekitar Rp 13.635.217 per hari.
“Proses perbaikan diperkirakan berjalan lima hari. Jika jumlah tersebut dikalikan lima hari, maka total kerugian yang diderita mencapai Rp 68.176.085. Kemudian setelah ditotalkan semua, kerugian yang dialami mencapai Rp 140.236.085,” beber dia.
Direktur Utama Perumdam Among Tirto Kota Batu, Edy Sunaedi mengatakan, untuk update perbaikan jaringan terdampak pipa pecah. Pihaknya telah melakukan beberapa langkah perbaikan. Salah satunya memasang pipa alternatif sementara tanpa tanam berukuran 10 inch.
“Total ada 11 batang pipa yang sudah kami pasang. Semuanya sudah terpasang dan tengah dilakukan trial. Untuk mengetahui apakah ada kebocoran atau tidak. Karena saat penyambung pipa semalam, kondisinya sedang hujan. Dimana seharusnya hal tersebut tak boleh dilakukan,” katanya.
Dia berharap, penyambungan pipa itu bisa sempurna. Saat ini pihaknya tengah membuka saluran air secara perlahan hingga tekanan 7 bar. Ketika nantinya hasil trial sudah bisa berjalan normal dan tidak ada kebocoran. Akan dilanjutkan proses spay atau pembuangan angin dari dalam pipa.
“Khusus untuk pelanggan yang ada di Kelurahan Sisir dan Ngaglik sekitar 5.000 pelanggan. InsyaAllah layanan airnya akan segera normal. Dimungkinkan Kamis pukul 14.00-15.00 WIB sudah normal kembali,” tutupnya. (Ananto Wibowo)