Malang Post – Sebagai kota wisata, pemeliharaan jalan di Kota Batu, harus benar-benar diperhatikan. Ini bertujuan untuk memanjakan setiap wisatawan yang datang.
Kodisi jalan yang bagus bakal meninggalkan kesan positif. Sehingga wisatawan memiliki keinginan untuk datang kembali ke kota ini.
Sebab itu, Pemkot Batu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), rutin melakukan perawatan jalan kota setiap hari. Hal itu dilakukan untuk memuluskan kondisi muka jalan yang bergelombang atau berlubang. Total anggaran yang digelontorkan untuk perawatan jalan itu sebesar Rp7 Miliar.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyatakan, untuk perawatan jalan, dalam satu tahun dianggarkan Rp7 Miliar. Jumlah anggaran tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Yang hanya dianggarkan Rp5 miliar. Sebelum penetapan anggaran pihaknya juga sudah terlebih dahulu melakukan kajian harga bahan.
“Jumlah anggaran ada sedikit penambahan. Kami memprediksi adanya kenaikan harga bahan. Karena itu anggaran yang kami siapkan nilainya bertambah. Sehingga ketika ada kekurangan jumlahnya tak terlalu signifikan,” ujar Alfi, kemarin.
Dia menegaskan, anggaran tersebut hanya digunakan untuk melakukan perawatan jalan kota saja. Sehingga jalan yang berstatus jalan provinsi seperti Jalan Raya Pendem, Jalan Ir. Soekarno, Jalan Pattimura, Jalan Dewi Sartika, Jalan Gajah Mada dan Jalan Trunojoyo wewenang pemeliharaan jalan berada di bawah kuasa Pemerintah Provinsi.
“Untuk kegiatan pemeliharaan jalan kota, kami lakukan setiap hari. Bahkan tak hanya jalan kota saja yang kami perbaiki, tapi hingga ke jalan ruas desa,” ujar dia.
Penyebab jalan-jalan tersebut bergelombang hingga berlubang, disebabkan karena padatnya intensitas kendaraan yang melintas. Selain itu, juga disebabkan karena tonase kendaraan yang terlalu berat juga menjadi faktor penyebab jalan-jalan kota harus dilakukan pemeliharaan setiap hari.
Untuk melakukan perbaikan jalan, pihaknya memprioritaskan jalan yang memiliki resiko paling membahayakan. Utamanya pada jalan bergelombang karena adanya penumpukan aspal. Apalagi pada kontur jalan yang menurun, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan potensi kecelakaan jika tidak dilakukan perataan.
“Kegiatan pemeliharaan jalan ini hanya bersifat sementara. Nantinya akan ada pemeliharaan jalan jangka panjang melalui lelang proyek. Karena itu, agar kegiatan sama-sama berjalan, sementara waktu ini kami sendiri yang melakukan pemeliharaan,” katanya.
Untuk saat ini ruas jalan yang sedang mendapatkan pemeliharaan dari DPUPR Kota Batu berada di sepanjang jalan Agus Salum. Kemudian ruas jalan Abdul Ghani, Jalan Munif dan sejumlah titik lainnya.
“Sedangkan untuk ruas jalur provinsi, jika ada yang berlubang sangat parah dan sudah kami laporkan namun belum ada tindakan dari pihak provinsi, maka akan kami lakukan tindakan terlebih dahulu. Ini kami lakukan agar masyarakat terhindar dari bahaya kecelakaan,” ujarnya.
Tim pemburu jalan berlubang itu diberi nama tim reaksi cepat. Total timnya ada sebanyak 15 orang. Dibagi menjadi tiga regu, dimana setiap regunya berisi sekitar 5 orang.
Sepanjang Bulan Januari kemarin, total sudah ada sekitar 50-60 titik jalan berlubang yang ditambal. Alfi mengungkapkan, dalam satu hari bisa mencapai tiga titik jalan yang dilakukan penambalan. Dia juga menyampaikan, jika ada keluhan perihal jalan berlubang bisa langsung menyampaikan kepada DPUPR Kota Batu.
Selain memberantas jalan berlubang, Alfi mengungkapkan jika pihaknya juga rutin melakukan perawatan penerangan jalan umum (PJU) di Kota Batu. Sepanjang awal tahun ini, total sudah ada 40 PJU yang ditangani.
“Jika ada laporan masyarakat, langsung kami tangani. Paling rawan PJU yang ada di jalan tembus baru. Karena itu, PJU kami pastikan dalam kondisi mantab. Karena di jalan baru, masyarakat belum terlalu hafal kelak keloknya. Sehingga jika PJU mati bisa bahaya,” tutur dia. (Ananto Wibowo – Ra Indrata)