Malang Post – Dewan juri Indonesia Healthcare
Innovation Award (IHIA) akhirnya memutuskan bahwa karya inovasi peneliti UB yang judul: “Deteksi Dini Penyakit Tiroid Autoimun Berbasis Thyroid Peroxidase (TPO) dan Thyroid Stimulating Hormone Receptor (TSHR) untuk Peningkatan Layanan Kesehatan di Indonesia” meraih juara terbaik I (Diamond Award) untuk kategori inovasi alat kesehatan (ALKES).
IHI Award merupakan penghargaan bergengsi bidang kesehatan yang diprakarsai oleh IndoHC Forum bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, BKKBN, BRIN, 16 organisasi bidang kesehatan, dan didukung perusahaan produk kesehatan. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-58.
Acara bergengsi ini dibuka oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Drg. Arianti Anaya, MKM mewakili Menteri Kesehatan RI, ditandai dengan pemukulan gong virtual.
Disampaikan melalui rilis humas UB Sabtu, (26/11/2022) Penyerahan penghargaan ini diberikan kepada Prof.Dr. Aulanni’am, drh.,DES selaku ketua tim peneliti pada Kamis, 24 November 2022 di The Ballroom Djakarta Theatre. Acara penganugerahan ini dihadiri oleh 200 undangan dari berbagai instansi seperti dari kementerian kesehatan, pemda, perusahaan farmasi, dan akademisi. Aulanni’am senang dan bangga karyanya meraih Diamond Award.
“Sangat bahagia sekali bisa mewakili UB, peneliti khususnya, dan kelompok peneliti yang sudah dua kali menang. Alhamdulilah ini kerja tim yang luar bisa,” kata Aul, saat ditemui usai menerima penghargaan.
Aulanni’am menjelaskan bahwa saat ini penderita penyakit tiroid autoimun (PTA) atau autoimune thyroid disease (AITD) mencapai 2-5% dari populasi penduduk dunia. Dan ini akan menjadi alat skrining kongenetal tiroid (stunting) sebagai target pemerintah menurunkan angka stunting sampai 10,4% pada tahun 2024. Wanita hamil rentan dengan penyakit tiroid autoimun.
Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan keguguran, stunting, bahkan IQ anak menjadi rendah. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon tiroid selama kehamilan. Resiko pada bayi lahir, bisa menyebabkan prematur dan berat badan rendah saat lahir.
Karya ini merupakan program penelitian RISPRO LPDP yang berjalan sejak September 2020 dengan pendanaan dari LPDP- Kemenkeu RI. Kit deteksi dini penyakit autoimmune thyroid disease (AITD) dengan Marker TPO-TSHR ini dipakai sebagai alat untuk pencegahan penyakit akibat gangguan thyroid autoimun.
Penelitian ini terwujud berkat kolaborasi UB dengan PT Bio Farma (Persero) sebagai salah satu produsen farmasi terbesar di Indonesia.
Penggunaan kit deteksi dini TPO-TSHR ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia karena aplikasinya relatif mudah, sederhana dan tidak membutuhkan alat-alat khusus yang rumit, sehingga dapat digunakan di fasilitas kesehatan tingkat I di seluruh Indonesia.
Dalam satu tahun kedepan kit ini diharapkan dapat dipasarkan secara nasional dan internasional sebagai karya anak bangsa dari Universitas Brawijaya, pungkas Aulannia’am.
Sementara itu Prof. Widodo,S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc., rektor UB menjelaskan bahwa produk penelitian yang diketuai Prof Aulanni’am ini didanai oleh RISPRO yaitu skema penelitian yang diselenggarakan oleh LPDP.
“Sekarang kita masuk ke tahap uji klinis. Nanti kalau hasilnya bagus, harapan kita kedepan uji klinisnya bisa lebih banyak. Sehingga nanti harapannya tahun depan bisa dilepas ke pasar dan bisa dipakai masyarakat,” tandas Widodo. (M Abd Rahman Rozzi)