Malang Post – Menindaklanjuti instruksi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, TNI AD harus ikut berperan mendukung program pemerintah. Dalam penanganan stunting di wilayah tugas masing-masing.
Brigif Para Raider 18/Trisula Jabung, Kabupaten Malang, menggelar bakti sosial (baksos) kepada masyarakat, di wilayah sekitar Markas Brigif Para Raider. Bertajuk Trisula Peduli.
Dalam baksos tersebut, kata Komandan Brigrif (Danbrigif) Para Raider 18/Trisula, Kolonel (Inf) Bagus Budi Adrianto, Kamis (10/11/2022), dalam rilisnya, baksos dilakukan sebagai bentuk kepedulian.
“Selain menindaklanjuti perintah Kasad Jenderal TNI Dudung, terkait TNI AD harus berperan dalam pengentasan stunting. Baksos ini juga sebagai bentuk peduli dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu. Serta memberikan bantuan kepada anak yatim piatu, guna untuk mengatasi stunting. Bantuan yang kita berikan, ada 300 paket sembako.”
“Baksos ini, merupakan salah satu wujud implementasi dari 8 wajib TNI. Yakni menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya, yang bertajuk Trisula Peduli,” tuturnya.
Menurut Kolonel Bagus, kegiatan diawali dengan penyerahan paket sembako secara simbolis. Kepada masyarakat sekitar kompleks asrama bertempat, di Markas Brigif Para Raider 18/Trisula.
“Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemberangkatan pendistribusian paket sembako. Yang secara langsung kita lepas, untuk dilakukan pendistribusian sembako pada masyarakat kurang mampu dan anak yatim piatu di sekitar markas. Di wilayah Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang,” jelasnya.
Adapun pendistribusian paket sembako kali ini, lanjut dia, seperti di Panti Asuhan Al-Kaaf, Panti Asuhan Al-Muhajirin, Panti Asuhan Khatijah, Desa Sidorejo. Serta Desa Pandasari Lor dengan jumlah total 300 paket sembako.
Selain dilakukan prajurit, pembagian sembako juga bersama Ibu Persit Candra Kirana Brigrif Para Raider 18/Trisula Jabung.
“Baksos ini sebagai upaya TNI peduli, dalam memberikan bantuan pada masyarakat kurang mampu. Juga ikut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah,” terangnya.
Danbrigrif berharap, kegiatan baksos ini bisa meringankan beban masyarakat. Sekaligus bukti nyata, bahwa TNI khususnya Prajurit Brigif Para Raider 18/Trisula, selalu ada dan hadir di tengah masyarakat.
Sedangkan stunting terjadi, akibat kurangnya asupan nutrisi, yang terjadi dalam waktu lama. Kondisi stunting sulit dirubah, apabila lebih dari dua tahun dan akan berdampak pada perkembangan kognitif anak.
“Cegah stunting itu penting. Bukan saja berpengaruh kepada tinggi badan anak. Namun juga pada perkembangan otak, yang tidak dapat berkembang normal. Melihat dari kondisi anak kurang asupan nutrisi, maka TNI ikut berperan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi stunting,” kata Kolonel Bagus. (Ra Indrata)