Malang Post – Penguatan ketersediaan pangan di Kota Malang, dimulai dari tingkat kecil (keluarga). Melalui pemanfaatan pekarangan, untuk penyediaan lahan dan pangan. Nantinya, kebutuhan pangan bisa teratasi langsung.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan. Usai memberikan hadiah lomba Urban Farming tingkat kota, diikuti 57 warga dari 57 kelurahan, Selasa (25/10/2022).
“Kami ingin terus memotivasi warga, untuk penguatan urban farming. Dengan memberikan pembinaan dan pendampingan. Agar meningkatkan ketersediaan pangan lebih mudah,” ungkap dia.
Untuk kelanjutannya, pihaknya akan mengintegrasikan kegiatan urban farming dengan pelaksanaan usaha pertanian dan perikanan. Ajang lomba saat ini, tentunya menyemangati masyarakat lebih berkarya dan berkreasi serta berinovasi.
“Kesemuanya itu memberikan dukungan lebih greget. Kita semangati hasil kerja keras mereka. Bermaksud nantinya bisa memberikan contoh, serta menularkan bagi kampung-kampung lainya. Sama-sama berupaya membentuk ketahanan pangan di setiap kampung,” paparnya.
Menurut Slamet, lomba urban farming ini, sebagai implementasi peringatan Hari Pangan Sedunia ke – 42. Mengingat, kondisi pertanian di Kota Malang, kian hari kian menyusut disebabkan peralihan. Dari persawahan menjadi gedung-gedung atau perumahan, di sebagian kota.
“Berdasarkan data yang ada, lahan pertanian kita saat ini kurang lebih 800 hektare. Namun demikian, pembentukan urban farming tidaklah membutuhkan luasan lahan yang besar.
Kendati kecil, tapi sekiranya dimanfaatkan dengan optimal. Niscaya mendapatkan ketahanan pangan cukup bagus,” bebernya.
Lahan kecil yang dimaksud, lanjut Slamet, bisa diciptakan di lingkungan rumah warga. Entah itu di pekarangan atau halaman, urban farming bisa diciptakan secara optimal. Dengan penanaman sayur mayur sesuai keinginannya.
“Tidak menutup kemungkinan, memelihara atau berternak perikanan di rumahnya. Satu misal ternak ikan nila maupun lele, menjadi ternak ikan budi daya,” imbuhnya.
Sementara, lomba urban farming Kota Malang digelar tahun kedua di 2022. Dimenangkan oleh RW 8 Lesanpuro, Kedungkandang. Menyisihkan 56 Kelurahan lainnya. Juara 2 diraih RW 10 Pandawangi, Blimbing. Berikutnya, juara 3 diperoleh RW 3 Tunjungsekar, Lowokwaru.
Untuk selanjutnya, juara harapan 1 ditempati RW 13 Tulusrejo, Lowokwaru. Harapan 2 diperoleh RW 6 Balearjosari, Blimbing. Terakhir, juara harapan 3 oleh RW 3 Polehan, Blimbing Kota Malang.
Dan sebanyak 57 nominator, lomba urban farming tingkat kota. Bakal mendapatkan bonus bibit tanaman cabai sebanyak 100 bibit. (Iwan – Ra Indrata)