Malang Post – Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), masih menyisakan di duka dan catatan kelam. Utamanya untuk korban ataupun keluarga korban yang meninggal. Ada 132 suporter yang berpulang dalam peristiwa tersebut.
Polresta Malang Kota, meski bukan ‘pemilik’ wilayah ketika Tragedi Kanjuruhan terjadi, juga terus bergerak. Untuk memberikan bantuan kepada pihak korban. Utamanya bagi warga Kota Malang, yang menjadi korban. Mulai memberikan trauma healing, fisioterapi hingga pemberian bantuan beasiswa dan jaminan pendidikan.
Salah satunya adalah Muhammad, bocah yang harus kehilangan dua orang tuanya, dalam Tragedi Kanjuruhan.
Kapolresta Makota, Kombes. Pol. Budi Hermanto menegaskan, pemberian beasiswa pendidikan tersebut, sekaligus sebagai tindak lanjut dari arahan Kapolri, agar masa depan Alfian dapat terjamin.
“Jadi ini menindaklanjuti arahan Kapolri, bagi anak-anak korban yang ingin mendaftar menjadi polisi. Kemarin juga sudah kita tindaklanjuti dengan Kapolda dan Kadiv Humas. Hari ini kami mengimplementasikan beasiswa dalam bentuk pendanaan pendidikan kepada Alfian,” ujar Buher, sapaan akrabnya.
Beasiswa yang diberikan kepada Alfian, jelasnya, terhitung mulai dari pendanaan biaya pendidikan kelas 5 SD hingga lulus SMA sederajat. Diberikan dalam bentuk tabungan deposito, atas nama Muhammad Alfiansyah
Kapolresta juga menekankan, masyarakat nantinya tidak perlu khawatir terhadap kelangsungan beasiswa yang diberikan. Sebab penyerahan beasiswa juga dikontrol oleh elemen terkait. Termasuk dari perangkat kelurahan dan Aremania yang ada di posko KNPI.
“Kami bersama perangkat Kelurahan juga perwakilan Aremania, terus menjaga dan mengawal perkembangan keseharian Ananda Alfiansyah,” pungkasnya. (Ra Indrata)